Suara.com - Pelatih PSBS Biak Emral Abus menilai sejumlah sosok seperti Rahmad Darmawan, Yeyen Tumena, sampai Djadjang Nurdjaman sudah masuk dalam kriteria untuk menjadi asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia. Sosok yang disebut guru besar sepak bola Tanah Air itu menyebut mereka layak ada di posisi tersebut.
Sampai dengan saat ini tim kepelatihan Timnas Indonesia yang baru masih belum lengkap. Belum diumumkan sampai dengan saat ini asisten pelatih lokal yang akan bersama Kluivert.
Sejauh ini, Kluivert baru didampingi asisten dari Belanda. Mereka adalah Alex Pastoor, Denny landzaat, serta Gerald Vanenburg.
Sesuai arahan dari PSSI nantinya akan ada sosok lokal yang mendamping. Tetapi, belum diketahui siapa yang akan dipilih Kluivert.
Baca Juga: Erick Thohir Mendadak Upload Video Thom Haye: Berjuang Hingga Akhir
"Semuanya bagus-bagus ya. Di antaranya, ada Djadjang Nurjaman bisa, bahasanya juga bagus. Rahmad Darmawan juga bagus, kalau dilihat bahwa timnya kemarin di bawah (posisi liga), jangan lihat itu," kata Emral Abus di Stadion Patriot Candrabhaga.
"Prestasi itu 'kan banyak faktor yang menentukan. Saya yakin dengan mereka-mereka itu. Yeyen Tumena juga bagus," jelas mantan juru formasi Persib Bandung tersebut.
Lebih lanjut, Emral Abus juga merekomendasikan Kurniawan Dwi Yulianto.
Tetapi, kabar terbaru menyebut sosok yang akrab disapa si Kurus itu memilih bekerja bersam Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-20.
"Si Kurus saya selalu kontak-kontakan dengan Si Kurus. Tapi katanya Si Kurus di Timnas U-20 ya? Ya biar aja karena kita juga yang merekomendasikan ke Indra (Sjafri) dulu, tolong kamu pakai itu Si Kurus sebagai asisten kamu," ucapnya.
Baca Juga: Alex Pastoor: Kami Akan Pergi 10 Hari Terakhir
"Sebenarnya banyak sekali, kita sudah punya dua kali (angkatan) pro. Angkatan saya itu 20 orang, satu sudah almarhum, tinggal 19 lagi. Kalau sudah pro itu sudah berhak untuk menjadi asisten pelatih," terangnya.
Lebih lanjut, Emral berharap PSSI berani mempekerjakan pelatih yang sudah memiliki lisensi.
Sebab, sayang jika kemampuannya tak digunakan.
"PSSI harus berani untuk memanfaatkan para pelatih pro diploma. Untuk apa? Untuk apa kita memprogramkan mereka jadi pro diploma tapi tidak bekerja, kan sayang. Harganya juga enggak sedikit ya. Untuk itu saya berharap PSSI juga melirik pelatih-pelatih yang punya lisensi Pro Diploma," pungkasnya.