Suara.com - Nova Arianto adalah salah satu sosok yang ciamik sebagai pemain dan pelatih Timnas Indonesia. Ia bisa dibilang banyak berjasa untuk sepak bola Tanah Air.
Darah Tionghoa Nova Arianto diturunkan dari sang ibu yang Tan Djiet Nio. Adapun Tan Djiet Nio dilaporkan berasal dari Semarang.
Tidak banyak informasi mengenai darah keturunan Tionghoa Nova Arianto. Sosok yang kini pelatih Timnas Indonesia U-17 juga tak tahu silsilah keluarganya tersebut.
"Waduh saya tidak tahu (silsilah) keluarga saya," kata Nova Arianto kepada Suara.com.
Baca Juga: Asnawi Tergusur! Bocoran Sosok Kapten Timnas Indonesia era Kluivert
Untuk diketahui, bakat sepak bola Nova kemungkinan didapat dari ayahnya Sartono Anwar. Ia merupakan salah satu pelatih senior di Indonesia.
Nova Arianto pada awalnya dilatih untuk menjadi seorang striker. Tetapi, ia malahan menjelma sebagai bek yang ditakuti lawan.
Catatan Gemilang Nova Arianto Sebagai Pemain
Nova Arianto dikenal sebagai seorang bek yang tangguh dan memiliki benteng pertahanan yang kuat. Yang menarik adalah, ia sering ikut membantu serangan sehingga sering cetak gol.
Nova pertama kali muncul sebagai pesepakbola profesional pada 1997. Itu setelah ia mengikuti program PSSI Baretti di Italia pada 1995-1996.
Baca Juga: Temui Pemain Timnas Indonesia di Eropa, Erick Thohir: Kami Berdiskusi dan Mendengarkan Masukan
Beberapa tim pernah dibelanya dari mulai Arseto Solo, PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan Pelita Bandung Raya. Masa emas lelaki yang kini berusia 45 tahun adalah bersama Persebaya dan Persib Bandung.
Pada saat memperkuat Bajul Ijo pada medio 2002-2007, Nova mencatatkan 95 caps dengan 4 gol. Penampilannya semakin ciamik ketika memperkuat Persib pada 2007-2011 dengan raihan 112 kali main plus delapan gol.
Catatan gol yang sangat baik bagi seorang bek. Bahkan, Nova punya selebrasi unik selepas mencetak angka hingga dijuluki "Suster Ngesot".
Selama menjadi pemain, Nova sukses membawa Persebaya menjadi kampiun Divisi Utama 2004 dan Divisi pertama 2003-2006. Kemudian bersama Sriwijaya FC, ia mendapat trofi Indonesia Super League (ISL) 2011-2012.
Nova Arianto juga merupakan mantan pemain Timnas Indonesia periode 2008-2010. Namun, di tim nasional, ia jarang mendapat menit bermain.
Karier Melesat Bersama Shin Tae-yong
Karier melatih Nova Arianto hingga kini bisa dibilang sangat baik. Ia banyak belajar dari senior-seniornya, salah satunya Shin Tae-yong.
Nova adalah asisten Shin Tae-yong selama menukangi Timnas Indonesia dari 2019 sampai juru taktik asal Korea Selatan itu dipecat pada 6 Januari lalu. Bersama STY, Nova mencatatkan sejumlah prestasi.
Salah satu yang paling diingat adalah Nova bersama STY membawa Timnas Indonesia berlaga di Piala Asia 2023, Kemudian juga lolos hingga ronde tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di era PSSI kepemimpinan Erick Thohir, Nova ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-17. Ia sudah meloloskan Timnas U-17 ke Piala Asia U-17 2025.
Sebelum berkiprah di Timnas Indonesia, beberapa tim lokal sempat dilatihnya. Sebut saja Pelita Bandung Raya (asisten), Madiun Putra, Lampung Sakti, dan Bhayangkara FC U-20.