Suara.com - Teka teki siapa dirtek Timnas Indonesia masih belum terjawab. Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tegaskan bahwa ia tak mendapatkan tawaran dari PSSI di posisi tersebut.
Beberapa waktu lalu sempat muncul nama Louis van Gaal digadang bakal jadi dirtek Timnas Indonesia. Namun rumor itu sepertinya tidak akan terwujud. Pasalnya LVG malah disebut-sebut bakal jadi pelatih Timnas Belgia.
Pihak PSSI sendiri sudah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa dirtek Timnas Indonesia baru akan diumumkan pada akhir Februari 2025.
Lantas siapa sosok yang layak untuk menjadi dirtek Timnas Indonesia?
Baca Juga: Tony Popovic Ngebet, 3 Keuntungan Bagi Timnas Indonesia jika Australia Ikut Piala AFF
Ketum PSSI Erick Thohir sempat mengatakan bahwa ia sduah mengantongi tiga nama calon dirtek Timnas Indonesia. Menjadi dirtek Timnas Indonesia, sosok itu kata Erick Thohir harus figur yang bisa dihormati dan mengerti bagaimana rencana sepak bola Indonesia ke depan.
“Jadi kita masih cari figur yang benar-benar bisa dihormati dan juga mengerti bagaimana rencana sepak bola Indonesia ke depan," kata Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Terpenting juga sosok dirtek Timnas Indonesia itu juga harus bisa berkomunikasi baik dengan jajaran tim kepelatihan Patrick Kluivert.
Jika mengacu pada pernyataan Erick Thohir itu, sosok van Gaal mungkin tepat namun ada lagi sosok lain yang dirasa cocok menjadi dirtek Timnas Indonesia.
Sosok itu ialah Henk ten Cate. Pria kelahiran Amsterdam 70 tahun lalu tersebut punya rekam jejak bagus di sepak bola Belanda.
Baca Juga: Media Jerman: Kevin Diks Tiba, Borussia Monchengladbach Rombak Total Skuad!
Henk pada musim 2005/2006 sempat menjadi asisten pelatih Frank Rijkaard di Barcelona. Ia punya andil besar dengan trofi Liga Champions dan La Liga di musim itu.
Di Barcelona, ten Cate pernah melatih pemain sekaliber Lionel Messi hingga Ronaldinho. Selain itu sejumlah anak asuhnya yang lain antara lain, Thomas Vermaelen, Wesley Sneijder, Jaap Stam hingga Georgios Karagounis.
Henk ten Cate mengawali karier sebagai pesepak bola di akademi Ajax. Namun karier profesionalnya sebagai pemain, ia tak pernah membela Ajax.
Pemain berposisi winger itu menghabiskan karier di Vitesse, Go Ahead Eagles, Telstar dan Heracles Almelo.
Setelah pensiun sebagai pemain, ia menjadi asisten pelatih di Go Ahead Eagels. Kemudian sempat melatih Go Ahead, Sparta Rotterdam, NAC Breda, Vitesse. Ia pada musim 2006/2007 ditunjuk menjadi pelatih Ajax.
Pada Oktober 2007, Ten Cate menjadi asisten pelatih Avram Grant di Chelsea dan memilih mundur setelah kekalahan The Blues di final Liga Champions 2008.
Pada 2010, ia mencoba peruntungan dengan melatih klub di Asia. Ia menjadi pelatih Al Ahli di UEA. Dua tahun kemudian, tan Cate menjadi pelatih di Shandong Luneng Taishan.
Henk ten Cate pada 2017 sempat dirumorkan menjadi pelatih Belanda, namun tawaran itu ia tolak. Ia mengaku lebih suka jabatan itu diemban oelh Dick Advocaat.
Yang menarik, sama dengan Kluivert, ten Cate juga sempat melatih timnas Suriname. Pada Mei 2023, ia ditunjuk menjadi asisten Aron Winter di Suriname.
Satu hal yang membuat ten Cate cukup layak menjadi asisten Kluivert ialah soal gaya melatihnya. Kluivert sempat mengutarakan bahwa ia ingin Timnas Indonesia memiliki skema permainan menyerang.
Ten Cate dikenal sebagai pelatih dengan gaya main ofensif dan kemampunya untuk memotivasi serta menginspirasi tim.
"Dia adalah salah satu pelatih Belanda tersukses di luar negeri dan dihormati atas pengeetahu dan pengalamannya di sepak bola," ulas salah satu media Belanda.
Yang menarik, nama ten Cate juga dirumorkan diincar oleh PSSI-nya Nigeria, NFF. Mereka ingin agar ten Cate menjadi asisten pelatih.
Akan tetapi seperti dilansir dari Scorenigeria, Exco NFF menolak usulan untuk ten Cate menjadi asisten pelatih timnas Nigeria.