Pundit Asing Analisa Persamaan Patrick Kluivert dan Diego Maradona: Pemain Hebat, Pelatih Buruk

Senin, 27 Januari 2025 | 15:02 WIB
Pundit Asing Analisa Persamaan Patrick Kluivert dan Diego Maradona: Pemain Hebat, Pelatih Buruk
Patrick Kluivert dan Diego Maradona (Kolase Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, disamakan oleh pundit-pundit asing dengan eks pelatih Timnas Argentina, Diego Maradona.

Para pundit asing itu menyamakan Patrick Kluivert dengan Diego Maradona karena kesamaan karier keduanya yang hebat sebagai pemain, namun punya reputasi buruk sebagai pelatih.

Persamaan ini disampaikan oleh pada pundit asing itu dalam sebuah Talk Show yang membicarakan pemecatan Shin Tae-yong di kanal YouTube International Soccer Break.

Dalam acara bincang-bincang itu, salah satu pundit menunjukkan sisi kontranya terhadap keputusan mengganti Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert.

Baca Juga: Diantar Ratusan Suporter Pulang Kampung, Shin Tae-yong Geleng-geleng

“Raahi, biarkan saya bertanya kepada Anda. Apa persamaan Diego Armando Maradona dan Patrick Kluivert?,” tanya seorang pundit ke rekan-rekannya.

“(Maradona dan Kluivert adalah) pemain yang hebat, (tapi) pelatih yang buruk. Itulah persamaan mereka,” lanjut pundit yang diketahui bernama Roy tersebut.

Roy bahkan menambahkan jika keputusan PSSI menunjuk Kluivert karena dirinya pernah menukangi Timnas Curacao di masa lampau.

Diego Maradona berpose dengan Ballon d'Or di Lido di Paris pada 13 November 1986. Ia dianugerahi penghargaan tersebut setelah Piala Dunia FIFA 1986. Penghargaan Bola Emas diberikan kepada pemain terbaik di setiap putaran final Piala Dunia FIFA.Pascal GEORGE / AFP
Diego Maradona berpose dengan Ballon d'Or di Lido di Paris pada 13 November 1986. Ia dianugerahi penghargaan tersebut setelah Piala Dunia FIFA 1986. Penghargaan Bola Emas diberikan kepada pemain terbaik di setiap putaran final Piala Dunia FIFA.Pascal GEORGE / AFP

Menurut Roy, Curacao dan Indonesia memiliki kesamaan, yakni dihuni mayoritas para pemain keturunan Belanda yang berkiprah di Eredivisie.

“Saya paham mengapa mereka (PSSI) menunjuk Kluivert. Lihat pemain Curacao amat mirip dengan Indonesia. 80 persen pemain bermain di Liga Belanda,” tambah Roy.

Baca Juga: Tinggalkan Indonesia, Ini Suara Hati Shin Tae-yong kepada Erick Thohir

Sekadar informasi, perkataan pundit bernama Roy itu ada benarnya. Selain karena pernah menukangi Curacao, Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih karena nama besarnya saat bermain.

Hal ini serupa dengan Diego Maradona yang punya nama besar saat masih bermain dan kemudian ditunjuk sebagai pelatih Timnas Argentina pada tahun 2008 silam.

Meski punya nama besar dan berstatus legenda sepak bola, Maradona tampak tak bisa berbuat banyak sebagai pelatih Timnas Argentina.

Selama menukangi La Albiceleste, Maradona dianggap gagal usai Argentina hanya mencapai babak perempatfinal di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Tak hanya dianggap gagal bersama Argentina, Maradona juga dianggap gagal saat melatih klub seperti Al-Wasl, Fujairah SC, dan Gimnasia.

Sementara itu, Patrick Kluivert juga punya catatan kurang baik dalam melatih, kendati dirinya dicap sebagai legenda sepak bola Belanda.

Selama melatih Curacao dan Adana Demispor, Kluivert tak punya rekam jejak apik. Dilansir dari Transfermarkt, ia hanya mampu meraih 37 kemenangan, 18 kali imbang, dan 25 kekalahan dari 80 laga.

Meski punya catatan kurang meyakinkan, Kluivert sendiri mendapat kepercayaan dari PSSI yang terlihat dari durasi kontraknya.

Pelatih berusia 48 tahun itu mendapat kontrak berdurasi dua tahun dari PSSI yang disertai opsi perpanjangan kontrak selama dua tahun ke depan. (Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI