3 Kebohongan Marc Klok, Pura-pura Pensiun hingga Tuding Shin Tae-yong Diktator

Irwan Febri Suara.Com
Minggu, 26 Januari 2025 | 15:05 WIB
3 Kebohongan Marc Klok, Pura-pura Pensiun hingga Tuding Shin Tae-yong Diktator
Marc Klok (Tengah) Saat Membela Timnas Indonesia. (instagram.com/marcklok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama gelandang Persib Bandung, Marc Klok, tengah menjadi buah bibir netizen Tanah Air karena komentarnya tentang Shin Tae-yong.

Marc Klok sebenarnya menjadi salah satu pemain naturalisasi yang sempat dikagumi banyak fan sepak bola Indonesia.

Namun sejak ribut-ribut pemecatan Shin Tae-yong oleh PSSI dengan alasan dinamika yang terjadi di internal Timnas Indonesia.

Marc Klok pun turut bersuara, akan tetapi sikap eks pemain PSM Makassar itu dinilai memojokkan Shin Tae-yong.

Baca Juga: Pulang Korea Selatan Hari Ini, Shin Tae-yong: Kembali dengan Rasa Sedikit Menyesal

Netizen pun bereaksi keras atas pernyataan Marc Klok yang menyebut Shin Tae-yong sebagai diktator kala menjabat pelatih Timnas Indonesia.

Mereka pun lantas mengorek kisah lama Marc Klok, perihal pernyataannya yang dianggap publik Tanah Air menjurus kebohongan.

Lantas apa saja kebohongan Marc Klok selama ini? berikut ini deretan kebohongan yang pernah dilakukan Marc Klok.

1. Tinggalkan Dunde Alasan Ingin Pensiun

Kembali ke 2020 lalu, usai kontrak Klok diperpanjang Dunde, namun ia berniat untuk bergabung PSM Makassar.

Baca Juga: Ole Romeny Gagal Cetak Gol ke Gawang Kosong, Pelatih Oxford United: Sangat Tidak Beruntung

Sehingga ia menyusun rencana agar dapat pergi dengan status bebas transfer, ia pun berbohong kepada pelatih Dunde.

Bahwa saat itu Klok mengaku ingin pensiun dengan alasan keluarga, ia pun pergi ke Indonesia dan bergabung PSM Makassar.

"Saya melihat ada pemain Belanda di sana dan pelatih di sana, Robert Alberts juga orang Belanda. Saya menjadi semakin bersemangat tetapi ada satu masalah," kata Klok.

"Saya bertemu manajer dan mengatakan kepadanya bahwa saya ingin pensiun. Aku kangen keluargaku, aku rindu kampung halaman. Lalu saya ke Amsterdam, kontrak saya (di Dundee) belum berakhir. Ketika di Amsterdam saya mengemasi tas berisi barang-barang. Lalu kehidupan yang indah dimulai," imbuhnya.

2. Ngaku Keturunan Indonesia

Yunus Nusi selaku Sekjen PSSI menyebut pihaknya tak ingin sembarangan memproses naturalisasi pemain seperti kasus Marc Klok.

Menurut Yunus Nusi, Marc Klok tidak bisa membuktikan jika dirinya memiliki keturunan Indonesia saat proses naturalisasi dimulai.

"PSSI bergerak cepat memproses naturalisasi pemain yang punya darah Indonesia. Kami harus hati-hati melakukan hal tersebut, karena yang utama harus ada rekomendasi dari pelatih Shin Tae-yong," kata Yunus Nusi pada 2021 lalu.

"PSSI juga mengecek dokumen para pemain ini apakah benar punya darah Indonesia. Karena bila dokumen tidak ada atau tidak diakui FIFA, bisa saja kasus Marc Klok terulang," lanjutnya.

"Saat itu dia tidak bisa membuktikan bahwa dirinya keturunan Indonesia," tuturnya menambahkan.

3. Sebut Shin Tae-yong Diktator

Hal itu dilontarkan Marc Klok dalam wawancara bersama media Belanda, ESPN.NL, menurutnya Shin Tae-yong adalah pelatih diktator.

"Dia (Shin Tae-yong) benar-benar diktator dan dia merasa di atas tim," kata Marc Klok.

Kim Jong-jin selaku tangan kanan Shin Tae-yong pun membantahnya dan menyebut Marc Klok sebagai pembohong.

"Saya komunikasi ke dia (Marc Klok), saya bilang cukup brother. 'Cukup sudah menyebarkan kebohongan. Anda satu-satunya pemain yang berbohong di media'" kata Kim Jong-jin.

Kontributor: Eko

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI