Suara.com - Gerald Vanenburg resmi ditunjuk oleh PSSI sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-23. Penunjukan eks winger PSV dan Ajax itu disampaikan PSSI pada Jumat (24/1) sore.
Selain menjadi kepala Timnas Indonesia U-23, Vanenburg juga bertugas sebagai asisten Patrick Kluivert di tim senior Indonesia.
Pria kelahiran 5 Maret 1964 ini memiliki rekam jejak mumpuni sebagai seorang pemain dan pelatih. Ia menjadi bagian saat Belanda menjadi juara Euro 1988 di Jerman Barat.
Ia tampil full 90 menit saat Belanda melawan Uni Soviet di final Euro 1988. Di tahun yang sama saat Orange meraih gelar Euro, Vanenburg juga meraih gelar Dutch Golden Boot. Gelar yang ia raih kembali setahun setelahnya.
Baca Juga: Vietnam Pasang Alarm Curiga tentang Perekrutan Patrick Kluivert oleh PSSI
Selain itu, di PSV dan Ajax, Vanenburg juga menyumbang gelar juara Eredivisie. Di Ajax ia berikan 3 gelar, sedangkan di PSV, Vanenburg berkontribusi dengan 5 gelar.
Pada 2000, Vanenburg memutuskan untuk pensiun sebagai pemain. Klub terakhirnya ialah 1860 Munich. Ia memainkan 43 caps dan sumbang 2 gol untuk klub Jerman itu.
Pensiun sebagai pemain, Vanenburg kemudian ditunjuk menjadi pelatih tim akademi PSV. Pemain yang dilatih Vanenburg di tahun pertama diantaranya ialah Jan Klass Huntelaar.
Setahun di akademi PSV, Vanenburg dipanggil eks klubnya, TSV 1860 Munich. Ia menjadi asisten untuk Peter Pacult. Salah satu pemain yan dilatih oleh Vanenburg di 1860 Munich ialah legenda Kroasia, Davor Suker.
Namun di klub Jerman itu, ia hanya melakoni 5 laga dan kemudian balik lagi ke tim U-19 PSV. Pada 2006, untuk kali pertama ia ditunjuk menjadi pelatih kepala di Helmond Sport.
Baca Juga: Pelatih Australia Takut dengan Amukan Timnas Indonesia di Sydney Stadium
Di klub itu, Vanenburg mencatatkan 2 kali kemenangan dari 10 laga. 4 laga kalah dan 4 pertandingan lainnya berakhir imbang. Pada 2008, ia ditunjuk menjadi pelatih kepala FC Eindhoven.
Bersama FC Eindhoven ini, Vanenburg sempat disanksi 5 pertandingan oleh KNVB gegara memukul pemain FC Emmen. Setelah dari sana, ia menjadi asisten di Willem II, dilanjutkan dengan menjadi pelatih di tim U-17, U-18 dan U-23 Ajax.
Pemain-pemain yang jadi anak didik Vanenburg di Ajax diantaranya Kian Fitz-Jim (Ajax), Mohammed Kudus (West Ham) hingga pemain keturunan Indonesia, Tristan Gooijer (PEC Zwolle).
Jejak Hitam Gerald Vanenburg
Pesepak bola juga manusia, memiliki hitam dan putih dalam kehidupan. Begitu juga Vanenburg. Ia diketahui sempat tersandung kasus kriminal.
Pada 2014, laporan Omroepbrabant mengungkap bahwa Vanenburg dituding melakukan kekerasan kepada mantan istrinya. Selain itu, Vanenburg juga diduga melakukan aksi pengancaman kepada korban selama dua tahun.
"Ancaman mantan pemain PSV Gerald Vanenburg terhadap mantan istrinya telah berlangsung sejak Agustus 2012. Vanenburg akan hadir di pengadilan pada minggu depan," tulis laporan media Belanda yang publish pada 8 Agustus 2014.
Masih dari sumber yang sama, Vanenburg bahkan sampai ditangkap polisi pada 3 Mei 2014. "Polisi mengambil langkah itu karena ia diduga memecahkan jendela rumah mantan istrinya dan memasuki rumah,"
Laporan AD juga menyebutkan bahwa Vanenburg dituding melakukan pengancaman dan memukuli seorang lelaki yang merupakan kekasih baru mantan istrinya.
"Dia juga melukai pria itu dengan melemparkan gelas," tulis AD.
Sementara itu laporan dari HNL News menyebutkan bahwa Vanenburg ditangkap polisi pada malam 3 Mei 2014 dan sempat diinterogasi di kantor polisi selama beberapa jam.
Namun dari penelusuran Suara.com, kasus ini kemudian tidak ditemui laporan akhirnya. Meski sejumlah media Belanda menuliskan Vanenburg beberapa kali harus datang ke pengadilan.