PSSI Bisa Senasib Malaysia Jika Paksakan Naturalisasi Mitchel Bakker

Kamis, 23 Januari 2025 | 13:54 WIB
PSSI Bisa Senasib Malaysia Jika Paksakan Naturalisasi Mitchel Bakker
Mitchel Bakker. [Instagram/mittchelb]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengisyaratkan tidak akan mengusahakan proses naturalisasi bek LOSC Lille, Mitchel Bakker.

Andai dipaksakan seperti meminta keterangan dari FIFA perihal status sang pemain, PSSI bisa-bisa bakal bernasib seperti Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa Mitchel Bakker memang punya garis keturunan Indonesia.

Namun, darah Indonesia itu mengalir dalam dirinya melalui buyutnya alias generasi ketiga. Aturan FIFA diketahui hanya sampai generasi kedua alias kakek dan nenek.

Baca Juga: Nasib Shin Tae-yong Mirip dengan Martin Jol: Didepak dengan Cara Gitu

"Garis keturunannya dari buyutnya," ujar Arya Sinulingga dikutip dari kanal YouTube miliknya, Kamis (23/1/2025).

"Jadi, susah untuk kami mengejar dia. Kami mendapatkan informasi mengenai dia, kami lihat terlalu jauh."

Andai tetap ingin meminta keterangan FIFA, PSSI harus siap bernasib seperti Malaysia saat berniat menaturalisasi Mats Deijl.

Saat itu, FAM bersikeras untuk mengetahui sejelas-jelasnya perihal status pemain Go Ahead Eagles tersebut. Mereka pun meminta keterangan langsung dari FIFA.

Arya Sinulingga. [Dok. PSSI]
Arya Sinulingga. [Dok. PSSI]

FAM pada akhirnya mengetahui bahwa Deijl tak memenuhi syarat karena garis keturunan Malaysia datang dari buyutnya, bukan maksimal kakek-nenek.

Baca Juga: Respons PSSI Dengar Kubu Shin Tae-yong Mulai Bongkar Borok Federasi

"Maksimal generasi kedua. Batasnya kakek atau nenek. Kayak Malaysia yang gagal itu karena dari buyutnya, bukan kakek atau nenek," kata Arya Sinulingga.

Bakker sejatinya merupakan pemain keturunan Grade A. Lille merupakan klub papan atas di kasta teratas Liga Prancis atau League 1.

Selain itu, dia juga pernah membela klub sebesar Paris Saint-Germain (PSG). Keahliannya untuk bermain di beberapa posisi selain fullback kiri juga jadi tambahan positif.

"Dokumen pengadilan baru bisa diproses lebih lanjut. Kalau sudah buyutnya, susah. Kalau mau diproses, sayang juga," jelas Arya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI