Suara.com - PSSI sejauh ini masih bergeming alias belum merespons pernyataan dari kubu eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang mulai membongkar fakta dibalik pemcatan juru taktik asal Korea Selatan tersebut.
Tangan kanan Shin Tae-yong yang bertugas sebagai analis di Timnas Indonesia, Kim Jong-jin, mengungkapkan bahwa STY belum menandatangani surat pemberhentian dari PSSI.
Dia juga mengklaim surat pemutusan kontrak dari PSSI cukup janggal karena tidak menjabarkan alasan yang detail perihal pemecatan Shin Tae-yong dan staf pelatihnya.
Kim Jong-jin menyebut Shin Tae-yong dipecat PSSI melalui surat hanya 2,5 jam sebelum diumumkan ke publik pada Senin, 6 Januari lalu. Sejak itu, STY kabarnya belum membubuhkan tanda tangan pada surat tersebut.
Baca Juga: Asisten: Cerita Konflik Shin Tae-yong vs Jay Idzes di Ruang Ganti Timnas Indonesia, Semua Hoaks
Kim Jong-jin juga menepis berbagai kabar miring dibalik pemecatan STY, salah satunya adalah perihal isu sang juru taktik tidak akur dengan sejumlah pemain keturunan.
Adapun alasan PSSI memberhentikan Shin Tae-yong salah satunya karena dinamika kepemimpinan dan komunikasi. Kim Jong-jin juga membantah mengenai hal ini.
Lantas, bagaimana sikap PSSI soal pernyataan Kim Jong-jin?
Federasi sepak bola Indonesia itu masih diam! Tak ada klarifikasi yang dikeluarkan dari para petinggi PSSI termasuk Ketua Umum Erick Thohir.
Suara.com sudah menghubungi beberapa Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI seperti Arya Sinulingga, Endri Erawan, Vivin Cahyani, dan Sumardji, tapi tak ada respons. Hal yang sama juga dilakukan Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Baca Juga: Tangan Kanan Shin Tae-yong Bongkar Fakta Pahit, PSSI Panen Caci Maki
Sementara itu, Timnas Indonesia sudah memiliki pelatih anyar yaitu Patrick Kluivert. Juru formasi asal Belanda itu didampingi oleh Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Terdekat, Timnas Indonesia dijadwalkan melakoni dua pertandingan lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Mereka akan tandang ke markas Australia pada 20 Maret 2025 dan menjamu Bahrain pada 25 Maret 2025. Timnas Indonesia diharapkan bisa mendapatkan poin agar kans lolos ke Piala Dunia 2026 terbuka.