Suara.com - Perlahan Shin Tae-yong bongkar pemecatan dirinya dari Timnas Indonesia tidak wajar. Hal itu diungkap orang terdekat Shin Tae-yong Kim Jong-jin, yang juga asisten STY. Menurutnya pemecatan STY dilakukan sangat mendadak.
Bahkan Kim Jong-jin mengungkapkan, tidak ada obrolan sebelum keputusan STY dipecat.
Dalam kanal Youtube Close The Door, Kim Jong-jin, mengungkapkan detail mengejutkan mengenai proses pemecatan tersebut. Menurut Kim, surat pemberhentian diserahkan langsung oleh manajer timnas Indonesia kepada Shin di apartemennya.
Proses ini terjadi pada pagi hari, sekitar dua setengah jam sebelum pengumuman resmi disampaikan kepada publik pada pukul 12 siang.
Baca Juga: Statemen Patrick Kluivert dan Terbukanya Gerbang Timnas bagi Para Pemain Liga 1 Indonesia
"Ini adalah penghentian mendadak dan mengejutkan," kata Kim Jong-jin.
Kim, yang tinggal satu atap dengan Shin selama di Indonesia, menyatakan bahwa meski sebelumnya sudah ada rumor mengenai pemecatan ini, pihak Shin Tae-yong menganggapnya sekadar isu belaka.
Namun, semuanya berubah ketika surat tersebut benar-benar diserahkan. Surat itu meminta Shin untuk menandatangani pemutusan kontrak yang, menurut Kim, mencakup seluruh staf kepelatihan sebagai sebuah paket.
Hingga saat ini, Kim menyebut bahwa Shin belum menandatangani surat tersebut.
Keputusan ini memicu berbagai reaksi, mengingat Shin Tae-yong telah memberikan kontribusi besar dalam membangun fondasi sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Eliano Reijnders 'Ospek' Dua Calon Naturalisasi, Minta Nyanyi Lagu Tanah Airku
Di bawah kepemimpinannya, Timnas menunjukkan perkembangan yang signifikan, bahkan memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Kendati demikian, keputusan PSSI tetap dijalankan, dengan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti dua hari setelah pengumuman pemecatan Shin.
Meski menerima keputusan ini dengan kepala dingin, Shin Tae-yong mengaku terkejut dengan cara pemecatan tersebut dilakukan.
Dalam wawancara dengan media Korea Selatan, ia menyebut bahwa keputusan itu datang secara tiba-tiba. Kini, setelah lima tahun mengabdi, Shin dijadwalkan akan meninggalkan Indonesia pada 26 Januari 2025 mendatang.