Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan pihaknya kesulitan mencari sosok direktur teknik (dirtek) setelah Shin Tae-yong dipecat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Ada beberapa kriteria yang diinginkannya salah satunya dihormati sosok lain.
Rencananya, dirtek akan diumumkan pada akhir Februari 2024.
Sampai dengan saat ini, lelaki yang juga menteri BUMN tersebut masih menimbang-nimbang siapa yang pantas menduduki posisi itu.
"Mencari figur dirtek yang tepat tidak mudah karena memang kan di Indonesia sendiri sudah ada beberapa figur pelatih yang juga punya trek rekor dan hasil yang bagus," kata Erick Thohir dalam keterangannya.
Baca Juga: Detik-detik Elkan Baggott Kembali di Injury Time, Tapi Tidak Bisa...
"Jadi kita masih cari figur yang benar-benar bisa dihormati dan juga mengerti bagaimana rencana sepak bola Indonesia ke depan," jelasnya.
Selama ini jabatan dirtek PSSI memang lowong. Terakhir posisi itu diisi oleh Indra Sjafri yang saat ini fokus sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-20.
Sebelumnya, Frank Wormouth, asal Jerman digadang-gadang bakal menjadi dirtek.
Namun, sepertinya tidak jadi menyusul tugasnya selesai mendampingi Pelatih Bima Sakti di Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2023.
"Kita sempat ada tiga nama, bulan yang lalu saya sudah yakini tapi ya kita berubah lagi, tapi mudah-mudahan akhir Februari ini bisalah diumumkan. Dirtek harus bisa bertukar pikiran dengan pelatih senior pelatih U-23, U-20, U-17," lanjutnya.
Baca Juga: Justin Kluivert Anak Patrick Kluivert Masuk Jajaran Top Skor Liga Inggris di Bawah Mohamed Salah
"Dia juga bisa mulai turun ke daerah menyampaikan filosofi sepak bola Indonesia seperti apa ke depan, memang kita sudah ada formulanya sebelumnya tapi kan kembali sepak bola berkembang," jelasnya.
Erick melanjutkan seorang dirtek harus bisa membuat filosofi sepak bola menjadi berjalan.
Jadi tidak hanya mengatur tim nasional.
"Kita harus yakini memang negara yang punya filosofi sepak bola itu yang akan konsisten untuk bisa punya hasil yang baik secara kontinyu," ucapnya.
"Jadi bukan karena sebuah generasi emas lalu punya prestasi yang bagus tetapi habis itu terputus. Nah ini bagaimana Indonesia juga bisa terus konsisten melahirkan generasi yang baik dan hasil yang baik ya ini memang perlu kerjasama semua tak mudah tapi ya kita coba," pungkasnya.