Serba-serbi Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti Jadi Anomali

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 17 Januari 2025 | 13:35 WIB
Serba-serbi Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti Jadi Anomali
Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla (kiri) dan asistennya, Bima Sakti di hari kedua seleksi tahap II yang berlangsung di SPH, Karawaci, Tangerang [Suara.com/Adie Prasetyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia kini memasuki era baru di bawah kepemimpinan legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert.

Sebagai pelatih kepala, Kluivert tidak bekerja sendiri. Ia didampingi dua asisten pelatih asal Belanda, yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat, yang telah resmi bergabung dalam staf kepelatihan.

Selain itu, PSSI dijadwalkan segera mengumumkan dua pelatih lokal pilihan Kluivert untuk melengkapi timnya.

Langkah ini mencerminkan tradisi Timnas Indonesia yang kerap melibatkan asisten pelatih lokal dalam mendukung pelatih kepala asing.

Baca Juga: Indra Sjafri: Patrick Kluivert Orang Baru, Saya Sudah 14 Tahun Pegang Timnas

Namun, di antara semua asisten pelatih Timnas Indonesia sejak 2010, nama Bima Sakti muncul sebagai sebuah anomali menarik.

Tradisi Asisten Pelatih di Timnas Indonesia

Pelatih Kiper Timnas U-22 Eduardo Perez [Suara.com/Adie Prasetyo]
Pelatih Kiper Timnas U-22 Eduardo Perez [Suara.com/Adie Prasetyo]

Sejarah mencatat bahwa mayoritas asisten pelatih Timnas Indonesia berasal dari negara yang sama dengan pelatih kepala. Tradisi ini sudah berlangsung lama dan terlihat dari beberapa era kepelatihan sebelumnya:

Luis Milla (Spanyol) membawa dua rekannya, Eduardo Perez dan Miguel Gandia, sebagai asisten pelatih.

Alfred Riedl (Austria) menggandeng Wolfgang Pikal dan Hans-Peter Schaller saat melatih Timnas Indonesia pada 2016.

Baca Juga: Gubernur Jakarta Mendadak Bicara Soal Patrick Kluivert, Ada Apa?

Sementara Shin Tae-yong (Korea Selatan) didampingi staf kepelatihan dari Korea Selatan, namun tetap melibatkan pelatih lokal untuk menjaga sinergi dengan budaya sepak bola Indonesia.

Kini, Patrick Kluivert mengikuti pola serupa dengan membawa Alex Pastoor dan Denny Landzaat, dua sosok yang juga memiliki pengalaman di sepak bola Belanda dan Eropa.

Bima Sakti: Dari Asisten Jadi Pelatih Kepala

Asisten pelatih timnas U-22 Bima Sakti [Suara.com/Adie Prasetyo]
Asisten pelatih timnas U-22 Bima Sakti [Suara.com/Adie Prasetyo]

Nama Bima Sakti menjadi salah satu cerita unik dalam perjalanan Timnas Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai asisten pelatih Luis Milla pada 2017-2018.

Namun, ketika kontrak Milla tidak diperpanjang oleh PSSI, Bima Sakti dipercaya menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

Bersama Bima Sakti, legenda Tim Garuda seperti Kurniawan Dwi Yulianto juga turut membantu dalam tim kepelatihan.

Sayangnya, masa kepemimpinan Bima tidak berjalan mulus. Timnas Indonesia gagal lolos dari fase grup Piala AFF 2018, yang membuat posisinya sebagai pelatih kepala tidak bertahan lama.

Kombinasi Lokal dan Internasional untuk Masa Depan

Dengan penggabungan asisten pelatih lokal dan asing, Timnas Indonesia menunjukkan pendekatan yang seimbang dalam membangun tim nasional.

Patrick Kluivert diharapkan dapat memanfaatkan pengalaman internasionalnya untuk mengembangkan bakat-bakat lokal dan membawa prestasi baru bagi Timnas Indonesia.

Pengumuman resmi dua pelatih lokal yang akan bergabung dalam staf kepelatihan diprediksi menjadi langkah penting dalam menciptakan harmoni antara pendekatan internasional dan pemahaman lokal.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI