Suara.com - Asisten Patrick Kluivert, Denny Landzaat, menyebut Indonesia sebagai negara luar biasa, kendati dulunya dia sempat menganggap Tanah Air sudah menindas bangsanya, yakni Maluku.
Denny Landzaat merupakan salah satu mantan pesepak bola asal Belanda yang punya darah keturunan Indonesia, tepatnya Maluku, dari ibunya.
Darah Maluku yang dimiliki pria berusia 48 tahun itu pun sarat muatan politis. Disebutkan, bahwa ibunya berasal dari keluarga tentara Belanda yang berperang melawan Republik Indonesia.
“Ibu saya datang ke Belanda dari Maluku pada usia 2 tahun bersama ribuan orang. Mereka adalah tentara yang berperang sebagai tentara Belanda melawan Republik Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Eliano Reijnders: Orang Indonesia Menyukai Anak Saya
Karena asal-usul keluarganya yang kelam itu, Denny Landzaat disebut mendukung gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS).
Dukungan ini bahkan ditunjukkannya di sepak bola, di mana ia menjahit bendera Maluku di sepatu yang digunakannya untuk bertanding.
"Karena asal usul dan sejarah saya, saya merasa sangat terhubung dengan masyarakat Maluku. Untuk menegaskan hal ini, saya juga menjahit bendera Maluku di sepatu sepak bola saya," lanjutnya.
Karena bangga dengan asal-usulnya itu pula, Denny Landzaat sempat menolak undangan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2010 silam.
Eks Wigan Athletic ini menolak karena menganggap Republik Indonesia telah menindas bangsanya, Maluku, dengan dipenjara dan disiksa.
Baca Juga: Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
“Saya menerima undangan melalui kedutaan untuk bertemu Yudhoyono sama seperti Giovanni van Bronckhorst," kata Denny seperti dilansir dari Voetbal International.
“Tetapi orang-orang itu menindas bangsaku. Jika Anda secara terbuka mendukung perjuangan Maluku, Anda berada dalam bahaya. Tidak ada kebebasan berpendapat (di Indonesia), orang-orang dipenjara dan disiksa," tudingnya.
Kini takdir membawa Denny Landzaat ke Indonesia. Meski dirinya punya darah Tanah Air, ia mengaku baru pertama kali datang ke Nusantara sejak Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih.
Hal ini diungkapkannya saat diwawancarai oleh Liputan6, di mana opininya telah berubah drastis usai menyebut Indonesia sebagai negara yang luar biasa.
“Saya belum pernah (ke Indonesia). Ini pertama kali. (Kesan terhadap Indonesia) luar biasa. Bagaimana orang Indonesia menyambut kami, itu sangat bagus,” kata Denny Landzaat.
Denny Landzaat sendiri akan menjadi salah satu asisten Patrick Kluivert dalam menukangi Timnas Indonesia. Selain dirinya, masih ada nama Alex Pastoor yang juga bertindak sebagai asisten.
Sebelum ditunjuk menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat punya rekam jejak mentereng sebagai asisten di klub-klub Belanda dan Eropa.
Di Belanda, ia sempat menjadi asisten AZ Alkmaar, Feyenoord, dan juga Willem II. Bahkan, ia juga sempat menjadi asisten untuk klub Arab Saudi seperti Al Ittihad dan Al-Taawon.
Sebelum bergabung Patrick Kluivert, Denny Landzaat sempat menjadi asisten Lech Poznan di Polandia dan menjadi asisten pelatih di klub Hungaria, Ferencvaros.
Sementara itu, kiprah Denny Landzaat di sepak bola bermula sebagai pemain, di mana ia menimba ilmu di Ajax Amsterdam pada era 90 an.
Usai membela Ajax, eks Timnas Belanda ini sempat membela MVV Maastricht, AZ Alkmaar, Wigan Athletic, Feyenoord, FC Twente, dan menutup karier pada 2014 bersama Willem II. (Felix Indra Jaya)