Infografis
Suara.com - Karier Sydney van Hooijdonk tidak berjalan mulus ketika dirinya memilih abroad ke Liga Italia. Setelah menemui jalan terjal, striker keturunan Indonesia ini pun memilih pulang ke Belanda.
Sydney van Hooijdonk merupakan putra dari eks Timnas Belanda, Pierre van Hooijdonk. Fakta bahwa sang ayah punya darah Maluku dari kakeknya, membuat Sydney di atas kertas juga punya darah Indonesia.
Striker berusia 2024 tahun itu resmi kembali ke klub lamanya di Eredivisie, NAC Breda pada Januari 2025 setelah sekitar empat tahun mencari peruntungan di Negeri Pizza.
Sebelum pulang ke Belanda, Sydney van Hooijdonk bermain untuk Bologna sejak Juli 2021, tetapi lebih banyak dipinjamkan mulai dari SC Heerenveen, Norwich City hingga dilepas secara gratis ke klub Serie B Italia, Cesena pada Agustus tahun lalu.
Baca Juga: Radja Nainggolan Dirumorkan Pulang ke AS Roma atau Jadi...
Dia bermain setengah musim bersama klub tersebut sebelum memutuskan kembali ke NAC Breda dengan status bebas transfer sebagaimana menyitat Transfermarkt.
"Ia jarang bermain di Italia dan itulah sebabnya ia kini kembali ke NAC. Klub tersebut telah lama mencari penyerang tengah," tulis media Belanda, Omroepbrabant, Jumat (17/1/2025).
Direktur Teknik NAC Breda, Peter Maas menyambut baik kembalinya sang striker ke klub. Sydney diharapkan bisa membantu tim mendongrak klasemen di Eredivisie.
"Baik tim pencari bakat maupun staf teknis telah menilai profil Van Hooijdonk sebagai aset untuk pilihan saat ini," kata Peter Maas.
Kembalinya Sydney van Hooijdonk membuat pernyataan sang striker beberapa tahun lalu jadi kenyataan. Dia sempat mengatakan tak menutup peluang untuk kembali ke NAC Breda yang dia tegaskan tetap ada di hatinya.
Baca Juga: Here We Go! Ada Pemain Keturunan Baru Setelah Jairo Riedewald Dinaturalisasi Timnas Indonesia
"Saya tidak bisa berkata banyak tentang hal itu, tetapi saya tidak pernah mengesampingkan apa pun. arena dalam sepak bola, segala sesuatunya bisa berjalan aneh," kata Sydney van Hooijdonk.
"Saya belajar dari ayah saya bahwa Anda tidak boleh menjanjikan apa pun dan saya tidak akan membuat janji itu. Namun, jauh di lubuk hati saya, saya tentu berharap bahwa saya akan kembali lagi."
