Suara.com - Patrick Kluivert menjadi pelatih asal Belanda keenam yang melatih Timnas Indonesia. Wiel Coerver menjadi orang Belanda pertama yang membesut tim Garuda.
Pelatih yang memiliki julukan 'The Albert Einstein of Football' ini didatangkan PSSI demi target bisa membawa Timnas Indonesia mentas di Olimpiade Montreal 1976. Sayangnya hal itu gagal terwujud setelah Timnas Indonesia kalah dari Korut di SUGBK.
Setelah Coerver, orang Belanda kedua yang melatih Timnas Indonesia ialah Frans van Balkom. Sosok satu ini mulai melatih Timnas Indonesia pada dekade 80-an.
Van Balkom tak bertahan lama melatih Timnas Indonesia. Namun ia bisa membawa tim Merah Putih ke fase grup Kualifikasi Olimpiade 1980. Menariknya, pemecatan van Balkom sempat diwarnai isu tak sedap.
Mengutip dari laporan Koran Tempo terbitan 21 Juni 1980, Van Balkom dipecat lantaran ia dituding membentak petinggi PSSI.

"Saya disebut telah bersikap kasar kepada sekretaris (umum) PSSI," kata van Balkom. Setelah dipecat sebagai pelatih timnas, van Balkom kala itu ditunjuk menjadi pelatih klub Galatama, Pardedetex.
Masih dari sumber yang sama, Pardedetex kabarnya memberikan gaji Rp2,5 juta per bulan kepada van Balkom saat itu plus mendapat bonus jika berhasil membawa klub jadi juara Galatama.
Pada periode 1990-an, nama van Balkom tercatat menjadi pelatih salah satu klub Liga Jepang, Yomiuri FC. Di era itu, kondisi sepak bola Jepang tidak sama dengan saat ini.
"Tidak ada pusat kebugaran, tidak ada ruang rapat, ruang fisioterapi, bahkan ruang sepatu pun tidak ada," kata van Balkom seperti dilansir dari SCMP.
Baca Juga: Dampingi Timnas U-17 Lakukan Uji Coba, Nova Arianto Bakal Mengerahkan Emosi untuk Final Piala Asia
Meski begitu, van Balkom saat itu berkeyakinan sepak bola Jepang akan tumbuh dan menjelma jadi kekuatan sepak bola dunia. Prediksi yang terbukti saat ini.