Suara.com - Dengan mengacungkan jempol tangan, Patrick Kluivert menegaskan siap memberikan yang terbaik untuk rakyat Indonesia.
Pada Maret, Indonesia akan menghadapi dua laga Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertama, tandang ke Australia pada 20 Maret, kemudian menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 25 Maret.
Selanjutnya, pada 5 Juni, Skuad Garuda kembali menghadapi China di Jakarta. Jika mampu memenangkan tiga laga tersebut, peluang lolos langsung ke Piala Dunia 2026 terbuka lebar.
Baca Juga: Anggota Komisi X DPR RI Bertemu dengan Shin Tae-yong, Singgung Soal Kebenaran
Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga klasemen Grup C dengan enam poin, hasil dari satu kemenangan, tiga kali seri, dan dua kali kalah.
Meskipun catatan selama menangani Curacao, Ajax U-19, dan Adana Demirspor (Turki) kurang meyakinkan, Kluivert memiliki pengalaman melatih sederet bomber papan atas Eropa.
Banyak yang tak menyangka bahwa Mario Balotelli pernah menjadi anak asuh Patrick Kluivert.
Ketika Kluivert menukangi Adana Demirspor di Liga Turki dari Juli hingga Desember 2023, Balotelli menjadi andalannya di lini depan.
Baca Juga: Jairo Riedewald Bakal Gusur 3 Pemain Ini dari Timnas Indonesia, Siapa Saja?
Namun, kerjasama mereka hanya berlangsung 20 laga, dan ketajaman Balotelli tak lagi seperti dulu.
Dengan pengalaman tersebut, diharapkan Kluivert bisa memotivasi penyerang-penyerang Timnas Indonesia seperti Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen.
Timnas Belanda tampil cukup baik di Piala Dunia 2014, meski hanya finis di peringkat ketiga.
Sukses ini berkat peran penting Louis van Gaal sebagai pelatih, Patrick Kluivert sebagai asisten pelatih, dan tentu saja Robin van Persie.
RvP mencetak empat gol, hanya kalah dari James Rodriguez yang mengoleksi enam gol.
Kluivert, yang merupakan mantan striker hebat, berperan besar dalam mendukung ketajaman Van Persie dan menjadi jembatan komunikasi antara Van Gaal dan pemain.
Kontributor : Imadudin Robani Adam