Infografis
Suara.com - Legenda Belanda, Patrick Kluivert, resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia selama dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun. Selama bekerja di Tanah Air, dia akan dibantu dua asisten asal negeri Kincir Angin, Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Alex Pastoor dan Denny Landzaat diharapkan dapat mendukung Kluivert dalam mencapai ekspektasi publik Indonesia, yakni meloloskan tim Merah-Putih ke Piala Dunia 2026.
Lantas, apakah Alex Pastoor dan Denny Landzaat memiliki kualitas untuk mewujudkan itu?
1. Alex Pastoor
Baca Juga: Eks Ajax: Alex Pastoor Harusnya Pelatih Timnas Indonesia, Kluivert Asisten
![Asisten pelatih Timnas Indonesia Alex Pastoor [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/09/94254-alex-pastoor.jpg)
Alex Pastoor memiliki prestasi lumayan sebagai pelatih. Terbukti dia mampu membawa tiga kelab berbeda promosi ke Eredivisie, liga utama Belanda.
Pada 2009, Alex melatih kelab Excelsior. Di musim perdananya bersama Excelsior, Alex Pastoor berhasil membawa tim tersebut promosi ke Eredivisie.
Ia kemudian membantu Sparta Rotterdam menjuarai Eerste Divisie 2015/2016 dan promosi ke Eredivisie. Prestasi itu kemudian diulang bersama Almere City ketika membantu promosi ke Eredivisie pada 2022/2023.
2. Denny Landzaat
![Denny Landzaat [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/09/62572-denny-landzaat.jpg)
Denny Landzaat telah 10 tahun menjadi asisten pelatih di Liga Belanda, Arab Saudi, Polandia, dan Hungaria, dengan pengalaman bekerja dengan pelatih besar seperti Danny Blind, Jaap Stam, dan Giovanni van Bronckhorst.
Baca Juga: Alex Pastoor dan Denny Landzaat Jadi Staff Kepelatihan, Apa Rencana PSSI?
Salah satu kelebihan Denny adalah pemahamannya terhadap budaya Indonesia. Ia juga bisa berbahaya Indonesia, sehingga memudahkan dalam komunikasi.
Pastoor dan Landzaat akan bergabung dengan dua pelatih lokal untuk melengkapi struktur kepelatihan Timnas Indonesia, yang bertujuan mencapai ambisi lolos ke Piala Dunia 2026.
Ujian pertama mereka adalah melawan Australia pada 20 Maret dan Bahrain pada 25 Maret.
Dengan pengalaman luas, ekspektasi tinggi disematkan pada tim kepelatihan Belanda, yang diharapkan membawa gaya permainan baru di era Kluivert.
Kontributor: Imaduddin Adam
