Siapa Nurdin Halid? Bekas Napi Korupsi yang Sindir Prestasi Shin Tae-yong

Galih Prasetyo Suara.Com
Jum'at, 10 Januari 2025 | 09:05 WIB
Siapa Nurdin Halid? Bekas Napi Korupsi yang Sindir Prestasi Shin Tae-yong
Siapa Nurdin Halid (baju cream)? Bekas Napi Korupsi yang Sindir Prestasi Shin Tae-yong [Instagram pt_pindad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI periode 2003 Nurdin Halid jadi sorotan publik sepak bola nasional setelah mengeluarkan pernyataan soal eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Dalam sebuah dialog di salah satu televisi swasta, Kamis (9/1/2025) malam, Nurdin Halid mempertanyakan apa sebenarnya prestasi Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia?

Nurdin Halid kemudian membandingkan skuat Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong dengan pasukan Merah Putih di era kepemimpinannya. Nurdin juga berulang kali menyindir keberadaan pemain naturalisasi di skuat Timnas Indonesia saat ini.

"Kalau kita lihat juga apa yang membanggakan dengan Shin Tae-yong? Hanya dengan dia berhasil meloloskan tim U-23 ke semifinal (Piala Asia U-23), kalau Piala Asia menurut saya lebih berhasil 2007," kata Nurdin Halid saat acara dialog di TV One.

Baca Juga: Kepada Media Belanda, Marc Klok Sebut Shin Tae-yong Pelatih Diktator

"2007 tanpa (pemain) diaspora. Tanpa naturalisasi gitu ya. Kita (Timnas Indonesia 2007) selisih gol lebih bagus daripada 2023," lanjut Nurdin.

Kolase Nurdin Halid dan Shin Tae-yong [Istimewa]
Kolase Nurdin Halid dan Shin Tae-yong [Istimewa]

"Waktu Piala Asia 2007, Indonesia menang atas Bahrain, 2023 Indonesia hanya melawan Vietnam. Poinnya 3, kalah lawan Irak 1-3, kalah lawan Jepang 1-3, kalah dari Australia. 2007 kita kalah dari Arab Saudi 2-1. Hampir kita seri, kalau seri kita lolos. Selisih gol lebih bagus daripada Piala Asia 2023 yang ada naturalisasi. Kita tidak ada naturalisasi. Jadi dimana prestasi yang dibanggakan Shin Tae-yong," paparnya.

Lantas siapa Nurdin Halid dan seperti apa sepak terjangnya saat memimpin PSSI?

Nurdin Halid pernah menjabat sebagai manajer PSM Makassar di era 2000-an. Ia lalu terpilih menjadi ketua umum PSSI pada 2003 dan memimpin hingga 2011.

Era kepemimpinannya di PSSI berakhir pada 1 April 2011. Yang jadi catatan, saat memimpin PSSI, Nurdin Halid beberapa kali harus masuk bui karena sejumlah kasus.

Baca Juga: Eks Ordal PSSI Bongkar di Balik Pemecatan Shin Tae-yong: Ada Ledakan di Ruang Ganti

Bahkan PSSI sempat ia pimpin dari balik jeruji besi. Nurdin tersandung sejumlah kasus korupsi dari penyelundupan gula impor ilegal hingga pengadaan minyak goreng.

Pebisnis kelahiran Watampone, Sulsel ini sebenarnya melanggar statuta FIFA terkait rekam jejak kriminal seseorang yang memimpin federasi sepak bola. Nurdin sempat mundur saat Munaslub PSSI pada 2008, namun posisi ketua umum masih tetap ia pegang.

Ketua harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid [suara.com/Dian Rosmala]
Ketua harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid [suara.com/Dian Rosmala]

Situasi ini yang akhirnya membuat suporter Indonesia turun ke jalan dan melakukan demo menuntut Nurdin lengser. Saat itu seperti dikutip dari sejumlah sumber, Wapres Jusuf Kalla hingga ketua KONI menekannya untuk melepas jabatan sebagai ketum PSSI.

FIFA bahkan saat itu sempat mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada Indonesia jika Nurdin tak melepas jabatannya. Namun politisi Golkar itu tak bergeming dan tetap memimpin PSSI.

Bebas dari penjara, Nurdin kembali maju untuk jadi ketum PSSI di Kongres PSSI pada 2011 yang berlangsung di Kepri. Aksi demo besar-besaran pun dilakukan suporter hingga membuat kongres PSSI ricuh.

Pada Maret 2011, pemerintah SBY kala itu lewat Menpora Andi Malarangeng, bersama dengan FIFA menghentikan pemberian dana kepada PSSI. Pemerintah juga tak lagi mengakui Nurdin Halid sebagai ketum PSSI dan Nugraha Besoes sebagai Sekretaris Umum PSSI.

FIFA bahkan sempat mengeluarkan keputusan tegas dengan melarang Nurdin Halid, nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta, Arifin Panigoro, ikut serta dalam pemilihan pemimpin di PSSI.

FIFA juga menunjuk Agum Gumelar untuk menjadi Ketua Komite Normalisasi untuk mengadakan pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI