Eks Ordal PSSI Bongkar di Balik Pemecatan Shin Tae-yong: Ada Ledakan di Ruang Ganti

Jum'at, 10 Januari 2025 | 07:35 WIB
Eks Ordal PSSI Bongkar di Balik Pemecatan Shin Tae-yong: Ada Ledakan di Ruang Ganti
Shin Tae-yong masih mendapat kritikan keras soal taktik-taktik yang diterapkannya. (IG Shin Tae-yong)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hinca Panjaitan, mantan orang dalam PSSI, membongkar drama di balik pemecatan Shin Tae-yong, di mana ia menilai ada ledakan yang terjadi di ruang ganti Timnas Indonesia.

Hinca Panjaitan membongkar adanya ledakan di kamar ganti Timnas Indonesia yang berujung pemecatan Shin Tae-yong dalam catatan di laman pribadinya, hincapandjaitan.com.

Pria yang dikenal sebagai Politisi Partai Demokrat itu mengendus ledakan di kamar ganti ini bermula di laga kontra Bahrain pada Oktober lalu.

Saat itu, sejumlah pemain diaspora sempat mengajak Shin Tae-yong berdiskusi. Hanya saja, pelatih asal Korea Selatan itu menolak diajak berdialog karena suatu alasan.

Baca Juga: Istri Patrick Kluivert Diancam di Medsos: Jangan Sampai Hal-hal yang Tidak Diinginkan Terjadi Kepadamu!

Hinca Panjaitan pun menilai Shin Tae-yong tak nyaman dengan ajakan pemain untuk berdialog, sehingga menjadi pemicu awal adanya ledakan di ruang ganti.

Apalagi Shin Tae-yong seakan menghukum pemain-pemain itu di laga selanjutnya melawan China, di mana Thom Haye dicadangkan dan ban kapten Jay Idzes diberikan ke Asnawi Mangkualam.

“Satu hal yang tercium adalah ketidaknyamanan sang pelatih saat pemain mencoba ‘menggugat’ beberapa keputusan taktiknya,” tulis Hinca Panjaitan di website pribadinya.

“Perbedaan persepsi ini kian membesar dan, konon, merambat hingga pemberian ‘hukuman’ non-teknis pada laga berikutnya melawan China pada 15 Oktober 2024.”

“Tiba-tiba, beberapa pemain diaspora krusial seperti Thom Haye, Jordi Amat, Sandy Walsh, diparkir di bangku cadangan. Yang mengejutkan pula, ban kapten Jay Idzes tiba-tiba dicopot, lalu berpindah ke lengan Asnawi,” tulisnya.

Baca Juga: Shin Tae-yong: Nggak Tahu Mau Ngomong Apa...

Dari sanalah Hinca merasa PSSI ingin memecat Shin Tae-yong usai laga kontra China. Namun di matanya, Federasi Sepak Bola Indonesia itu memilih momen yang tepat.

Bagi Hinca, adanya drama ini merupakan hal yang biasa di kancah sepak bola. Apalagi hubungan pelatih dan pemain adalah kunci dari kesuksesan suatu tim.

“Namun, di dunia kepelatihan, relasi antarpemain dan pelatih itu ibarat klop kunci dan gembok. Ketika mulai macet, risikonya adalah seretnya kinerja satu tim,” lanjut Hinca.

Sebagai informasi, Hinca Panjaitan sendiri bisa dikatakan cukup familier dengan drama-drama yang terjadi di kancah sepak bola.

Pria berusia 60 tahun itu punya rekam jejak mentereng di sepak bola Tanah Air. Tercatat, ia pernah menjadi pengurus PSSI dan pernah menduduki jabatan Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Tak cukup sampai di situ saja, Hinca juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 silam.

Bahkan Hinca sendiri sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada tahun 2016 menggantikan La Nyalla Mataliti.

Sepak terjangnya di PSSI pun cukup mentereng. Saat menjabat sebagai Ketua Komdis PSSI, Hinca pernah mendiskualifikasi PSIS Semarang dan PSS Sleman pada 2014.

Hinca mendiskualifikasi kedua tim tersebut akibat PSIS dan PSS memainkan sepak bola gajah di babak delapan besar Divisi Utama.

Tak hanya mendiskualifikasi kedua tim itu, Hinca bahkan turut menjatuhkan hukuman berat untuk pelatih, beberapa pemain, dan ofisial kedua tim tersebut. (Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI