Suara.com - Eks Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid memberikan pernyataan mengejutkan karena menuding kemenangan timnas Indonesia dari Arab Saudi kemungkinan bukan dari strategi Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia meraih kemenangan bersejarah di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda menumbangkan Arab Saudi dengan skor 2-0.
Dua gol tim Merah Putih diborong oleh Marselino Ferdinan. Kemenangan ini pun menjaga asa untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Walau tampil cukup menjanjikan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, ternyata tidak membuat masa depan Shin Tae-yong aman di timnas Indonesia.
Baca Juga: Shin Tae-yong Dicap Anti Diskusi, Denny Landzaat: Saya Mau Pemain Berani Speak Up
Usai kegagalan di Piala AFF 2024 dengan materi pemain dari U-22, PSSI mengambil langkah untuk mendepaknya.
Dipecatnya Shin Tae-yong menjadi perbincangan banyak pihak. Eks Ketum PSSI, Nurdin Halid ikut buka suara.
Menurut Nurdin Halid, keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong sudah tepat karena dianggap tidak cocok dengan pemain timnas Indonesia yang mayoritas diisi pemain diaspora Belanda.
"Kita melihat bahwa kultur sepak bola kepelatihan Shin Tae-yong tidak cocok dengan kondisi karakter pemain timnas Indonesia saat ini, di mana 80 persen itu adalah pemain naturalisasi yang darah dagingnya sudah melekat total footbal yang diperkenalkan Johan Cruyff. Ini tidak cocok dengan speed and power," ucap Nurdin di acara TV One.
Bahkan ia membeberkan keberhasilan timnas Indonesia menahan imbang Australia tanpa gol di Stadion GBK hanya keberuntungan semata.
"Kita lihat pertandingan ketiga melawan Australia kenapa bisa seri? Karena hanya faktor luck. Coba lihat, bola hanya tidak masuk ke gawang. karena kita berthan total. Coba waktu melawan Jepang, kita bertahan total juga kalah 4-0," jelas mantan Ketum PSSI.
Lebih lanjut, Nurdin mengatakan kemenangan timnas Indonesia mungkin bukan karena strategi Shin Tae-yong. Sebab, para pemain lebih dulu berkumpul tanpanya.
"Tapi waktu melawan Arab Saudi, mungkin bukan strateginya Shin Tae-yong, karena saya dengar kabar dari info A1 bahwa ini pemain berkumpul tanpa Shin Tae-yong. Mereka menstrategikan sendiri kemudian bisa menang 2-0 karena menggabungkan antara speed and power dan total football," jelasnya.