Sosok Denny Landzaat, Asisten Pelatih Timnas Berdarah Maluku yang Tolak Undangan SBY hingga Kecam Presiden Indonesia!

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 09 Januari 2025 | 14:26 WIB
Sosok Denny Landzaat, Asisten Pelatih Timnas Berdarah Maluku yang Tolak Undangan SBY hingga Kecam Presiden Indonesia!
Denny Landzaat calon pelatih timnas Indonesia [Instagram Denny Landzaat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Denny Landzaat memulai karier sepak bola profesionalnya bersama Ajax U19 pada 1995. Setelah satu pertandingan bersama tim senior, ia hijrah ke MVV Maastricht pada 1996, diikuti Willem II pada 1999, dan AZ Alkmaar pada 2004.

Karier internasionalnya dimulai ketika ia membela Wigan Athletic pada 2006, di mana ia mencatatkan 52 pertandingan dan mencetak lima gol.

Pada Januari 2008, Denny Landzaat pindah ke Feyenoord Rotterdam, sebelum akhirnya bergabung dengan Twente FC hingga 2013. Di penghujung kariernya, Landzaat kembali ke Willem II pada 2014 dan memutuskan pensiun di usia 38 tahun. Sebagai pemain timnas Belanda, Landzaat tampil sebanyak 38 kali dengan torehan satu gol.

Karier Kepelatihan Denny Landzaat

Setelah pensiun, Denny Landzaat mengarahkan fokusnya ke dunia kepelatihan. Ia menyelesaikan pendidikan Magister Pelatihan di Johan Cruyff Institute Amsterdam pada 2020 dan mengantongi lisensi UEFA A.

Karier kepelatihannya dimulai sebagai asisten pelatih AZ Alkmaar U21 pada 2014, diikuti peran serupa di Feyenoord Rotterdam pada 2018-2019.

Landzaat kemudian melanjutkan karier kepelatihan di berbagai klub internasional seperti Al-Ittihad (2019-2020), Willem II (2021-2022), dan terakhir di Ferencvaros pada 2024. Ia dikenal sebagai pelatih yang mengutamakan pengembangan pemain dengan pendekatan personal.

“Saya ingin menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung pemain dalam perkembangannya,” ujar Denny Landzaat, seperti dikutip dari laman Cruyff Institute.

Dalam membangun metode kepelatihannya, Denny Landzaat terinspirasi oleh pelatih-pelatih besar seperti Louis van Gaal, Co Adriaanse, Pep Guardiola, dan Eric ten Hag.

Filosofinya menekankan permainan ofensif yang terorganisasi dengan baik, namun tetap memberikan tanggung jawab kepada pemain untuk mengantisipasi situasi di lapangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI