Suara.com - Mantan punggawa Timnas Belanda, Denny Landzaat, dirumorkan akan menjadi bagian dari tim kepelatihan Timnas Indonesia. Dia bersama Alex Pastoor disebut-sebut akan menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang makin kencang disebut pengganti Shin Tae-yong.
Media Belanda, Voetbal International, Rabu (8/1/2025), melaporkan bahwa Landzaat telah bersiap mengikuti Kluivert ke Indonesia. "Pastoor dan Landzaat mengikuti Kluivert ke Indonesia," tulis media tersebut, dikutip dari Suara.com.
Rekam jejak Denny Landzaat yang juga mantan pemain FC Twente itu juga mencuatkan perhatian. Salah satu fakta menarik tentangnya adalah sikap politik yang kontroversial terkait Republik Maluku Selatan (RMS).
Tahun 2010, ia pernah menolak undangan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan alasan yang cukup mengejutkan.
Pada November 2010, Denny Landzaat secara terbuka mengkritik pemerintah Indonesia yang dianggapnya melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap masyarakat Maluku.
Kala itu, ia bersama Giovanni van Bronckhorst menerima undangan resmi dari Kedutaan Indonesia untuk bertemu Presiden SBY. Namun, Landzaat tegas menolak undangan tersebut.
"Tetapi orang-orang itu menindas bangsaku. Jika Anda secara terbuka mendukung perjuangan Maluku, Anda berada dalam bahaya. Tidak ada kebebasan berpendapat, orang-orang dipenjara dan disiksa," ujar Landzaat, seperti dikutip dari Voetbal International.
Lebih lanjut, ia menyatakan, "Bagaimana saya bisa duduk semeja dengan seseorang yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan hukuman penjara orang-orang? Presiden itu mungkin hanya ingin mendapat kesan yang baik kepada kami pemain Belanda. Saya tidak akan membiarkan diri saya disalahgunakan untuk hal semacam itu."
Perjalanan Karier Denny Landzaat
Denny Landzaat lahir di Amsterdam pada 6 Mei 1976. Pesepak bola dunia berdarah Maluku ini memiliki rekam jejak impresif sebagai pemain dan pelatih.
Denny Landzaat memulai karier sepak bola profesionalnya bersama Ajax U19 pada 1995. Setelah satu pertandingan bersama tim senior, ia hijrah ke MVV Maastricht pada 1996, diikuti Willem II pada 1999, dan AZ Alkmaar pada 2004.
Karier internasionalnya dimulai ketika ia membela Wigan Athletic pada 2006, di mana ia mencatatkan 52 pertandingan dan mencetak lima gol.
Pada Januari 2008, Denny Landzaat pindah ke Feyenoord Rotterdam, sebelum akhirnya bergabung dengan Twente FC hingga 2013. Di penghujung kariernya, Landzaat kembali ke Willem II pada 2014 dan memutuskan pensiun di usia 38 tahun. Sebagai pemain timnas Belanda, Landzaat tampil sebanyak 38 kali dengan torehan satu gol.
Karier Kepelatihan Denny Landzaat
Setelah pensiun, Denny Landzaat mengarahkan fokusnya ke dunia kepelatihan. Ia menyelesaikan pendidikan Magister Pelatihan di Johan Cruyff Institute Amsterdam pada 2020 dan mengantongi lisensi UEFA A.
Karier kepelatihannya dimulai sebagai asisten pelatih AZ Alkmaar U21 pada 2014, diikuti peran serupa di Feyenoord Rotterdam pada 2018-2019.
Landzaat kemudian melanjutkan karier kepelatihan di berbagai klub internasional seperti Al-Ittihad (2019-2020), Willem II (2021-2022), dan terakhir di Ferencvaros pada 2024. Ia dikenal sebagai pelatih yang mengutamakan pengembangan pemain dengan pendekatan personal.
“Saya ingin menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung pemain dalam perkembangannya,” ujar Denny Landzaat, seperti dikutip dari laman Cruyff Institute.
Dalam membangun metode kepelatihannya, Denny Landzaat terinspirasi oleh pelatih-pelatih besar seperti Louis van Gaal, Co Adriaanse, Pep Guardiola, dan Eric ten Hag.
Filosofinya menekankan permainan ofensif yang terorganisasi dengan baik, namun tetap memberikan tanggung jawab kepada pemain untuk mengantisipasi situasi di lapangan.