Mengulik Darah Indonesia Denny Landzaat, Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia

Irwan Febri Suara.Com
Rabu, 08 Januari 2025 | 18:50 WIB
Mengulik Darah Indonesia Denny Landzaat, Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Denny Landzaat calon pelatih Timnas Indonesia [Instagram Denny Landzaat ]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu calon asisten pelatih yang disebut bakal mendampingi Patrick Kluivert sebagai nakhoda Timnas Indonesia, Denny Landzaat, ternyata juga memiliki darah keturunan Indonesia dari leluhurnya.

Nama Denny Landzaat mencuat setelah polemik penunjukan Patrick Kluivert sebagai suksesor Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Selain Danny, muncul pula nama Alex Pastoor, eks juru taktik Almere City.

Sosok Danny Landzaat pun menyajikan latar belakang yang cukup menarik, mengingat dirinya merupakan eks pemain Timnas Belanda yang punya darah keturunan Indonesia. Ikatan darah ini tampaknya berbeda dengan konteks pemain diaspora di skuad Garuda saat ini.

Pasalnya, ada hubungan yang tidak harmonis dari segi historis antara leluhur Danny Landzaat yang terafiliasi dengan Republik Maluku Selatan (RMS). Lantas, bagaimana kemelut politis itu bisa terjadi? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
Dari sejumlah sumber yang ditelusuri Suara.com, Danny Landzaat dikabarkan memiliki darah Indonesia yang berasal dari ibunya. Ibunya disebut-sebut berasal dari Maluku, sebuah wilayah kepulauan di Indonesia bagian timur.

Baca Juga: Resmi! PSSI Umumkan Patrick Kluivert Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Yang menarik dari Danny ialah afiliasi politiknya dengan Republik Maluku Selatan (RMS). Sebab, Danny pernah menceritakan momen undangan yang diperolehnya dari Presiden Ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketika itu, Presiden SBY berencana untuk datang ke Belanda. Danny yang mendapatkan undangan pun mengeluarkan pernyataan keras yang ditujukan kepada Republik Indonesia pada 21 November 2010.

"Saya menerima undangan melalui Kedutaan Besar untuk bertemu Yudhoyono (Presiden SBY), sama seperti Giovanni van Bronckhorst," kata Denny Landzaat seperti dilansir dari situs Voetbal International. 

"Tetapi orang-orang itu menindas bangsaku. Jika Anda secara terbuka mendukung perjuangan Maluku, Anda berada dalam bahaya. Tidak ada kebebasan berpendapat (di Indonesia), orang-orang dipenjara dan disiksa," ungkapnya. 

Afiliasi politik semacam ini memang tak bisa dilepaskan dari latar belakang ibunya yang berasal dari Maluku. Ketika itu, keluarga besarnya yang terafiliasi dengan RMS ikut berperang melawan Indonesia.

Baca Juga: Jejak Denny Landzaat Calon Asisten Pelatih Timnas Indonesia: Jahit Bendera RMS di Sepatu, Tolak Ketemu Presiden SBY

Sebagai informasi, RMS diproklamasikan pada 25 April 1950. Mereka berusaha melakukan pemberontakan untuk melepaskan diri dari cengkeraman Republik Indonesia yang saat itu baru saja merdeka.

"Ibu saya datang ke Belanda dari Maluku pada usia 2 tahun bersama ribuan orang. Mereka ialah tentara dan keluarga yang pernah berperang bersama tentara Belanda melawan Republik Indonesia," ungkapnya. 

"Karena asal usul dan sejarah saya, saya merasa sangat terhubung dengan masyarakat Maluku. Saya tegaskan, saya juga menjahit bendera Maluku di sepatu sepak bola saya," imbuh lelaki kelahiran Amsterdam itu.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI