Suara.com - Mantan pelatih Almere City dan NEC Nijmegen, Alex Pastoor dirumorkan akan menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia mendampingi Patrick Kluivert.
Pihak federasi, PSSI memang belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini. Ketua umum PSSI Erick Thohir dalam pernyataan pers saat pemecatan Shin Tae-yong meminta publik untuk menunggu sampai tanggal 12 Januari 2025.
Namun Exco PSSI Arya Sinulingga kepada awak media, kemarin Selasa (7/1/2025) mengungkap bahwa calon asisten pelatih Timnas Indonesia dari Belanda.
"Yang pasti (calon asistennya) ya level tinggilah di Belanda juga. Maksudnya bagus lah dari Belanda juga yang diambil," kata Arya Sinulingga di GBK Arena.
Baca Juga: Saking Cintanya, Viral Bocah Berjersey Timnas Nangis Kejer Shin Tae-yong Dipecat, Sang Ibu: Ya Allah
"Yang punya prestasi meloloskan klub-klub degradasi masuk Eredivisie (Liga Belanda) gitu," sambung Arya.
Kuat dugaan asisten Kluivert nantinya ialah Pastoor dan Denny Landzaat. Sejumlah media kenamaan Belanda seperti Voetbal International sudah merilis kabar ini.
Pastoor setelah pensiun sebagai pemain mengawali karier kepelatihan di tim U-19 AZ pada 2001. Ia kemudian sempat menjadi pelatih tim U-19 Fenerbahce pada 2005.
Ia juga tercatat pernah melatih pemain Timnas Indonesia, Thom Haye di NEC Nijmegen pada periode 2011.
Sebagai salah satu pelatih muda di Belanda, Pastoor punya filosofi tersendiri pada sepak bola. Salah satu pernyataan menariknya ialah soal pemain hebat atau kreatif itu dilahirkan bukan dibuat.
Baca Juga: 2 Alasan Kenapa Louis van Gaal Lebih Layak Jadi Pelatih Timnas Indonesia
"Saya pikir pesepak bola kreatif itu dilahirkan bukan dibuat," kata Pastoor seperti dilansir dari Voetbal International.
"Tipe pesepak bola seperti ini menjadi pemain hebat meski memiliki pelatih tidak hebat. Dan kehebatannya bukan karena mereka (pelatih)," sambung Pastoor.
Sebagai pelatih yang lama mendidik para pemain muda, Pastoor menyebut bahwa di awal seseorang bermain bola, ia akan ditempatkan pada posisi tertentu namun terpenting mendidik mereka tentang karakter bermain bola.
"Kami menempatkan pemain pada posisi tertentu di awal perkembanganya dan jangan lupa untuk mengajari mereka karakteristik dasar umum sepak bola," jelasnya.
Lebih lanjut, Pastoor juga sempat memberikan kritik soal pengembangan pemain muda kreatif di Belanda. Menurutnya Belanda ketinggalan dalam hal itu.
"Dalam hal itu, kami tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga. Kreativitas bisa dikatakan milik Belanda, tapi itu di abad ke-16 dan ke-17," ungkapnya.