Filosofi ini menunjukkan preferensinya pada keseimbangan antara serangan dan pertahanan, menjadikannya kandidat yang menarik untuk berkontribusi dalam perkembangan sepak bola nasional.
Tidak hanya soal taktik, Pastoor juga memiliki pengalaman langsung dengan pemain diaspora Indonesia.
Salah satu pemain yang pernah diasuhnya adalah Thom Haye. Selain itu pernah melatih salah satu pemain keturunan Indonesia, Jordy Tutuarima saat melatih Nec Nijmegen.
Pada tahun 2014, saat masih menjadi bagian dari AZ Alkmaar, Pastoor memberikan kesempatan kepada Haye untuk bermain di dua laga penting, melawan FC Dordrecht sebagai asisten pelatih dan menghadapi Heerenveen sebagai pelatih interim.
Dalam kedua pertandingan tersebut, Haye ditempatkan sebagai gelandang tengah kiri, menunjukkan kepercayaan Pastoor pada potensi sang pemain.
Karier Pastoor juga mencatat prestasi mengesankan di Belanda.
Ia dikenal sebagai pelatih yang sukses membawa tiga tim, yakni Excelsior, Sparta Rotterdam, dan Almere City, promosi ke Eredivisie.
Pencapaian ini memperkuat reputasinya sebagai juru taktik yang mampu mengembangkan tim dan menghadapi tantangan di level tertinggi sepak bola.
Kendati saat ini tidak terikat dengan klub mana pun, pertandingan terakhir Pastoor tercatat pada Mei 2024 ketika Almere City harus mengakui keunggulan NEC Nijmegen.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Jujur, Gak Bisa...
Dengan pengalaman panjangnya, ia kini dikabarkan akan mendapatkan peran baru di Timnas Indonesia, termasuk kemungkinan terlibat dalam pengembangan Timnas U-23.