Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku pihaknya sudah mempertimbangkan pecat Pelatih Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia melawan China beberapa waktu lalu. Menurutnya, ada situasi yang membuat PSSI harus bertindak.
Adapun Timnas Indonesia berhadapan dengan China dalam laga Grup C ronde tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 15 Oktober lalu. Pertandingan yang berakhir dengan kekalahan tim merah Putih, 1-2 tersebut berlangsung di Stadion Qingdao Youth Football.
Erick mengatakan situasi panas terjadi jelang pertandingan tersebut yang tak dijelaskan secara detail. Namun, karena pertimbangan jadwal Kualifikasi Piala Dunia yang mepet akhirnya ditunda sampai hari ini.
"Kalau saya lihat dinamika ini cukup kompleks. Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa, mungkin kurang baik juga," kata Erick Thohir dalam konferensi pers.
Baca Juga: 9 Prestasi Timnas Indonesia Bersama Shin Tae-yong, Kini Dipecat PSSI!
"Tetapi sudah dirasakan sebelum pertandingan lawan China. Cuma waktunya terlalu mepet waktu itu, ya yang terbaik ya hari ini karena kita masih punya waktu 2,5 bulan untuk persiapan," ucap Erick Thohir.
Lebih lanjut, Erick mengaku kekompakan tim menjadi prioritas utama. Oleh sebab itu, demi prestasi yang terbaik apa pun dilakukan.
"Kalau kita lihat sekarang dengan banyaknya pemain yang bermain di luar negeri di tim nasional, tentu dinamika dari masing-masing individu tentu jadi perhatian. Di tanggal 12 Januari, pemain-pemain tim nasional kita di Liga 1 bakal bertemu pelatih baru. Kita harus melihat tim ini sebagai sebuah komposisi yang satu."
"Di sepak bola itu yang berat itu, salah satunya yang tidak terukur, adalah team work kekompakan antara pemain dengan pelatih, PSSI dengan tim, PSSI dengan pelatih itu dinamika yang menjadi tolok ukur yang tidak mudah diprediksi. Tetapi yang tadi saya sampaikan kalau kita coba sebaik-baiknya, paling tidak titik-titik ini bisa kita kurangi," tutur Erick Thohir.
Rencananya pelatih anyar pengganti Shin Tae-yong diumumkan pada 12 Januari. Kandidat kuat mengarah kepada sosok asal Belanda Patrick Kluivert.