Louis van Gaal Pelatih Otoriter dan Pragmatis, Tak Peduli Dibenci Suporter

Galih Prasetyo Suara.Com
Senin, 06 Januari 2025 | 11:45 WIB
Louis van Gaal Pelatih Otoriter dan Pragmatis, Tak Peduli Dibenci Suporter
Louis van Gaal saat masih melatih Manchester United. [OLI SCARFF / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun ada satu framming soal LvG jika kita bertanya kepada suporter atau mantan pemain Ajax. Dennis Bergkamp misalnya punya pengalaman beda dengan van Gaal.

Saat masih membela Ajax dan dilatih LvG, Bergkamp saat itu ditugaskan tidak pada pos semestinya. Melawan PSV pada 20 Oktober 1991, LvG menempatkan Bergkamp sebagai pemain yang bertugas menjaga kedalaman dan memotong umpan pemain PSV.

Bagi Bergkamp, LvG bukan pelatih yang suka menganalisis permainan. Ia lebih banyak mengandalkan insting dan teknik.

"Dia tidak pernah mengakuinya tetap sepak bola yang dimainkan van Gaal adalah sepak bola ala Johan Cruyff dan Arsene Wenger. Hanya metode yang berbeda. Dia tidak banyak menganalisis, lebih banyak insting dan teknik," kata Bergkamp dalam otobiografinya, 'Stillness and Speed'.

Selain itu, LvG juga bukan tipikal pelatih yang punya anak kesayangan. Bagi Bergkamp, van Gaal menganggap semua pemain setara.

"Louis bersifat didaktik. Dia memberi instruksi kepada pemain agar sistem berjalan. Dan sistem itu sakral. Semua pemain setara dengan van Gaal, tak peduli dengan nama besar. Untunya semua pemain harus tunduk pada sistem," tegas Bergkamp.

Singkatnya bagi Bergkamp, Louis van Gaal ialah pelatih otoriter yang pernah melatihnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI