Timnas Indonesia Sudah Gagal, Siapa Si Raja ASEAN Thailand atau Vietnam?

Minggu, 05 Januari 2025 | 14:21 WIB
Timnas Indonesia Sudah Gagal, Siapa Si Raja ASEAN Thailand atau Vietnam?
Pertandingan antara Timnas Vietnam melawan Thailand di final AMEC 2024 leg pertama (aseanfootball.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertarungan sengit antara Thailand dan Vietnam akan mencapai klimaksnya di leg kedua final Piala AFF 2024. Duel yang akan digelar di Stadion Rajamangala, Bangkok, pada Minggu (5/1) pukul 20.00 WIB ini akan menentukan siapa yang berhak menyandang gelar juara Asia Tenggara.

Vietnam datang ke laga ini dengan keunggulan tipis 2-1 setelah leg pertama. Hasil imbang saja sudah cukup bagi tim asuhan Kim Sang Sik untuk mengamankan gelar ketiga mereka di turnamen ini.

Namun, bertanding di kandang lawan selalu menjadi tantangan tersendiri, apalagi melawan Thailand yang memiliki rekor impresif di depan pendukungnya sendiri.

Thailand terbukti tangguh saat bermain di Rajamangala. Pada babak semifinal, mereka sempat tertinggal 1-2 di leg pertama melawan Filipina.

Baca Juga: Jay Idzes: Pemain Timnas Indonesia Akan Kehilangan Kepercayaan

Namun, di kandang sendiri, mereka mampu bangkit dengan kemenangan 3-1, menunjukkan betapa kuatnya tim Gajah Perang ketika mendapat dukungan penuh dari para suporter.

Kekalahan terakhir Thailand di kandang terjadi pada Maret 2024 saat menghadapi Korea Selatan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Setelah itu, mereka kembali menunjukkan dominasi di setiap pertandingan yang berlangsung di depan publik sendiri.

Sejarah Tidak Selalu Berpihak pada Thailand

Meski terbiasa menghadapi tekanan, Thailand memiliki catatan kurang baik ketika tertinggal di leg pertama final Piala AFF.

Baca Juga: Kembali Berlatih, Persib Fokus Hadapi Bali United dan Lanjutkan Tren Positif

Sejak format dua leg diperkenalkan pada 2004, mereka sudah empat kali berada dalam situasi serupa dan hanya sekali berhasil membalikkan keadaan.

Satu-satunya keberhasilan itu terjadi pada 2016 saat melawan Indonesia, ketika mereka kalah 1-2 di leg pertama tetapi menang 2-0 di leg kedua.

Sebaliknya, tiga kesempatan lain berakhir dengan kegagalan, yakni pada edisi 2007, 2008, dan 2012. Dengan demikian, laga ini menjadi ujian kelima bagi Thailand untuk mencoba membalikkan defisit agregat dan merebut trofi juara.

Statistik Menegaskan Duel Dua Tim Terbaik

Thailand dan Vietnam memang pantas tampil di final. Keduanya tak terkalahkan sejak fase grup.

Thailand menunjukkan ketajaman luar biasa dengan mencetak total 23 gol sepanjang turnamen, sementara Vietnam tampil solid dengan pertahanan terbaik, hanya kebobolan tiga kali sebelum final.

Namun, ada pekerjaan besar yang harus dilakukan oleh Thailand, terutama dalam aspek pertahanan. Mereka selalu kebobolan sejak babak semifinal, yang menunjukkan adanya celah di lini belakang.

Koordinasi dan komunikasi pemain belakang harus ditingkatkan untuk menghindari kesalahan yang bisa dimanfaatkan lawan.

Ancaman dari Striker Vietnam, Xuan Son

Salah satu pemain yang perlu diwaspadai Thailand adalah striker naturalisasi Vietnam, Nguyen Xuan Son.

Debutnya di Piala AFF 2024 berjalan luar biasa, dengan koleksi tujuh gol dari empat pertandingan. Bahkan, ia mencetak dua gol ke gawang Thailand di leg pertama, memanfaatkan celah pertahanan lawan.

Tak hanya menjadi ancaman di depan gawang, kehadiran Xuan Son juga menyebabkan gelandang Thailand, Akarapong Pumwisat, mengalami cedera. Dalam upayanya menghentikan tendangan keras sang striker, Pumwisat mengalami masalah pada pergelangan kaki hingga harus menggunakan kursi roda.

Strategi Jadi Kunci Kemenangan

Pelatih Thailand, Masatada Ishii, perlu mencari solusi untuk meredam agresivitas Vietnam. Salah satu opsinya adalah mengandalkan duo bersaudara, Suphanat Mueanta dan Supachok Sarachat, sejak awal pertandingan.

Keduanya bisa memberikan daya gedor lebih bagi Thailand untuk menekan pertahanan lawan dan menciptakan peluang mencetak gol.

Dengan segala faktor yang ada, final Piala AFF 2024 akan menjadi ajang pembuktian bagi kedua pelatih.

Kim Sang Sik ingin mengukir sejarah bersama Vietnam, sementara Masatada Ishii berusaha membawa Thailand keluar dari situasi sulit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI