1. MU mencatat enam kekalahan pada bulan Desember, rekor terburuk mereka dalam satu bulan sejak September 1930.
2. Dalam delapan pertandingan liga di bawah Amorim, MU hanya mencetak sembilan gol, menjadikannya salah satu tim dengan produktivitas terendah di liga.
3. Persentase konversi tembakan MU hanya 9,18%, menempatkan mereka di urutan ke-14 dalam metrik tersebut.
4. Mereka hanya mampu mencatat satu clean sheet, terburuk kedua di liga, dan melakukan empat kesalahan yang menghasilkan gol lawan.
5. Kebobolan 18 gol di bulan Desember menjadi catatan terburuk sejak Maret 1964.
Langkah Selanjutnya
Ruben Amorim menyadari tantangan besar yang dihadapi Manchester United. Meski tetap optimis, ia mengakui bahwa perubahan signifikan diperlukan untuk mengembalikan kejayaan klub.
Dengan sisa musim yang masih panjang, Manchester United harus segera menemukan solusi untuk keluar dari situasi sulit ini.
Bagi penggemar, situasi ini tentu menjadi ujian kesabaran. Harapan besar kini ada pada langkah-langkah yang akan diambil Amorim dan manajemen Manchester United, baik dalam strategi permainan maupun kebijakan transfer di jendela musim dingin.
Baca Juga: Here We Go! Pemain Coretan Shin Tae-yong Dikasih Nafas 2,5 Tahun di Persib