Suara.com - Setidaknya tiga pemain yang bermain di Eropa gagal membela Timnas Malaysia. Hal ini tentu menjadi kerugian saat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) berupaya memperkuat skuad Harimau Malaya.
Sama seperti Indonesia, Malaysia tengah mengupayakan pencarian para pemain-pemain keturunan yang mentas di Eropa.
Sejumlah nama beken sempat muncul dan dikabarkan bakal memperkuat Timnas Malaysia. Namun pada akhirnya harapan tinggal harapan dan memuai tanpa jadi kenyataan.
Siapa saja pemain top Eropa yang tak jadi membela Timnas Malaysia?
Baca Juga: Sempat Diincar Shin Tae-yong, Jordy Tutuarima Kini Jalani Trial Bersama Persis Solo
1. Mats Deijl
Pada Oktober lalu, fans Malaysia harus gigit jari ketika bek andalan Go Ahead Eagles, Mats Diejl, gagal memperkuat Timnas Malaysia meski sudah menyatakan minat membela Malaysia.
Harapan itu pupus saat kelengkapan dokumennya dicek oleh FIFA, ternyata darah keturunan Malaysia pada Mats Deijl berasal dari sang buyut.
Sesuai peraturan FIFA, pemain yang ingin berpindah tim nasional, harus memiliki maksimal darah keturunan dari sang kakek atau nenek.
2. Isaac Hayden
Baca Juga: Datang ke Indonesia, Intip Nilai Pasar Pemain Keturunan Batak Samuel Silalahi
Eks pemain Newcastle United yang kini membela Queens Park Ranger tersebut sempat dikabarkan memiliki darah keturunan Malaysia.
Sang pemain yang merasa risih akhirnya mengonfirmasi kalau dirinya sama sekali tidak punya darah keturunan Malaysia. Rumor itu pun bisa disebut palsu dan hanya mengada-ada.
"Malaysia merupakan bagian dunia yang luar biasa. Namun, saya tidak memiliki keturunan di sana," kata Isaac Hayden di akun Instagram-nya, @isaachayden1995.
3. Josh Brownhill
Kapten klub Divisi Championship Inggris, Burnley, ini juga sempat digadang-gadang bakal segera bermain untuk Timnas Malaysia.
Namun sang pemain langsung mengklarifikasi bahwa dirinya tidak memiliki darah keturunan Malaysia dan merupakan pria Inggris tulen.
Kabar soal Brownhill yang menolak keturunan Malaysianya membuat Presiden klub raksasa Johor Darul Takzim, Tunku Ismail ibni Sultan Ibrahim, turun tangan meminta pemain 29 tahun itu mengklarifikasi pernyataannya itu.
Kontributor: Aditia Rizki