Suara.com - Suporter Timnas Indonesia ramai membela Shin Tae-yong usai disebut "hoki" oleh pengamat sepak bola, Akmal Marhali.
"STY dengan segala hokinya membawa kita lolos 16 besar Piala Asia untuk pertama kali. Kita menang lawan Vietnam, tapi kalah dari Irak dan Jepang. Hoki kita adalah Oman seri lawan Kirgistan," ujar Akmal.
Pernyataan ini memicu reaksi netizen di media sosial, mayoritas mendukung STY.
Siapa sebenarnya Akmal Marhali? Berikut profilnya.
Baca Juga: Media Jerman Bicara Soal Biaya Transfer Kevin Diks, Disebut Rendah?
Profil Akmal Marhali
Akmal Marhali, lahir pada 20 September 1978, dikenal sebagai pengamat sepak bola yang sering mengomentari Timnas Indonesia dan Liga Indonesia.
Namanya mencuat saat bergabung dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk menyelidiki Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.
Selain itu, ia aktif di kanal YouTube-nya, Bicara Bola by Akmal, dan kerap menimbulkan pro-kontra di kalangan pencinta sepak bola.
Sebelum menjadi pengamat, Akmal pernah menjabat sebagai CEO Tangerang Wolves, klub Liga Primer Indonesia (IPL) yang bermarkas di Stadion Banteng, Tangerang.
Baca Juga: Jay Idzes Dianggap Pantas Gabung Klub Papan Atas Serie A, Ini 3 Alasannya
Meski awalnya mendatangkan pelatih asal Brasil, Paulo Camargo, serta beberapa pemain asing, klub tersebut hanya meraih dua kemenangan dari 18 laga di IPL 2011 dan finis di peringkat ke-18.
Setelah meninggalkan dunia manajemen klub, Akmal aktif sebagai Koordinator Save Our Soccer (SOS), organisasi yang memperjuangkan isu sepak bola Indonesia.
SOS sering mendesak PSSI terkait masalah seperti penghapusan degradasi Liga 1 dan tunggakan gaji pemain di Liga 2.
Meski kritis, Akmal juga memberi apresiasi, seperti saat Timnas U-23 lolos ke babak gugur Piala Asia U-23 2024.
Akmal juga terlibat dalam Tim TGIPF Tragedi Kanjuruhan, memberikan 12 rekomendasi kepada Presiden Jokowi untuk reformasi PSSI.
Pada September 2023, ia bergabung dalam Satuan Tugas Anti-Mafia Sepak Bola bersama tokoh publik lainnya, termasuk Najwa Shihab dan Maruarar Sirait.
Kontributor : Imadudin Robani Adam