Suara.com - PSIS Semarang mengalami penurunan drastis di BRI Liga 1 2024/2025. Masalah internal membuat Mahesa Jenar terpuruk musim ini.
Dalam dua laga terakhir, PSIS kalah beruntun dari PSS Sleman (1-2) dan Malut United (1-3), menutup putaran pertama dengan hasil negatif.
Skuad Gilbert Agius kini tertahan di peringkat 13 klasemen, hanya meraih 17 poin dari 16 pertandingan.
Septian David Maulana dan tim kesulitan tampil konsisten, membutuhkan solusi cepat untuk bangkit di putaran kedua.
Baca Juga: Jelang Lawan Persis Solo, Bojan Hodak: Tidak Ada Cedera Baru
1. Hubungan Suporter dan Manajemen yang Memburuk
Ketegangan antara suporter PSIS, Panser Biru dan Snex, dengan manajemen terus memanas, memengaruhi performa Mahesa Jenar.
Meski kembali bermain di Stadion Jatidiri, dukungan suporter justru menurun akibat boikot.
Aksi ini mendesak CEO Yoyok Sukawi melepas saham klub.
2. Seretnya Produktivitas Gol
Baca Juga: Bojan Hodak Kasih Bonus untuk Pemain Persib: Mereka Pantas Mendapatkannya
PSIS Semarang kesulitan mencetak gol, hanya menghasilkan 11 gol hingga pekan ke-16, terendah di BRI Liga 1 2024/2025, setara dengan Persis Solo dan Semen Padang di zona degradasi.
Masalah produktivitas ini sudah terlihat sejak akhir musim lalu dan belum teratasi hingga paruh musim.
Kontributor : Imadudin Robani Adam