Cerita Jay Idzes soal Kakeknya Hidup di Panti Asuhan Indonesia, Ikut Rasakan Dijajah Jepang

Irwan Febri Suara.Com
Sabtu, 21 Desember 2024 | 16:35 WIB
Cerita Jay Idzes soal Kakeknya Hidup di Panti Asuhan Indonesia, Ikut Rasakan Dijajah Jepang
Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes (IG Jay Idzes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bek sekaligus kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, membagikan kisah menyentuh yang dilalui kakek dan neneknya saat masih tinggal di Indonesia. Ternyata, kakek dan nenek Jay Idzes sampai harus hidup di panti asuhan.

Ketika kakeknya masih hidup, Jay Idzes selalu mendapatkan cerita-cerita soal kisah perjuangannya saat tinggal di Indonesia. Kakek Jay Idzes ternyata lahir di Jakarta pada medio 1939. Saat itu, Indonesia memang masih dijajah Belanda.

Namun, ketika kakeknya mulai tumbuh dalam masa kanak-kanak, Indonesia mulai dijajah oleh Jepang. Pada masa-masa inilah, kata pemain Venezia itu, kakeknya sampai harus hidup dan dibesarkan di panti asuhan.

“Kakek saya selalu menceritakan banyak hal mengenai dia. Namun, kakek saya sudah meninggal bulan lalu. Dia selalu bercerita, termasuk soal ketika dia lahir pada 1939,” kata Jay dikutip dari kanal YouTube The Haye Way.

Baca Juga: Melihat Performa 5 Pemain Abroad Timnas Indonesia Sepanjang Piala AFF 2024, Siapa Paling Bersinar?

“Saat itu, Indonesia masih dijajah oleh Jepang. Jadi, kakek saya juga hidup dan dibesarkan di panti asuhan. Saya pikir, dia hidup di sana selama kurang lebih 10 tahun di panti asuhan,” lanjut Jay Idzes.

Jay Idzes mengakui, perjuangan kakeknya untuk bisa bertahan hidup sangat berat. Sebab, sebagai seorang anak-anak yang tinggal di panti asuhan, tentu tak ada modal sosial yang diperoleh, terutama dari keluarga.

Seiring berjalannya waktu, kakek Jay akhirnya berjumpa dengan neneknya yang berasal dari Sumatera. Keduanya memutuskan untuk menikah dan pindah ke Belanda.

“Jadi, dia juga menceritakan beberapa cerita kepada saya mengenai hal itu. Dia bercerita betapa berat bagi dirinya untuk menciptakan sesuatu untuk dirinya sendiri. Kalian tahu, dia benar-benar memulainya dari titik nol,” ujarnya.

“Lalu, kemudian pada akhirnya dia bisa menjalani kehidupan untuk dirinya dan nenek saya di Indonesia. Selain itu, tante saya juga lahir di Indonesia. Kemudian, mereka memutuskan untuk pindah ke Belanda,” lanjutnya.

Baca Juga: Potensi Duel Marselino Ferdinan Vs Sandro Reyes di Laga Timnas Indonesia vs Filipina

Bagi pemain berusia 24 tahun ini, mendapatkan cerita-cerita dan pengalaman masa lalu dari leluhurnya adalah sesuatu yang spesial. Apalagi, ketika dia sudah beranjak dewasa dan sukses sebagai pesepak bola, Jay ingin memberikan balasan bagi kakek-neneknya.

Akan tetapi, upaya Jay Idzes untuk membalas utang budi tersebut mendapatkan penolakan dari kakeknya. Sebab, bagi sang kakek, melihat anak-cucunya bisa hidup dengan layak sudah membuatnya merasa lega.

“Jadi, ya rasanya sangat luar biasa untuk mendengarkan apa saja yang kakek saya lakukan untuk kami. Dia sempat berkata, ‘Aku tidak butuh apa pun lagi’. Apalagi, tahun lalu penghasilan saya juga lebih banyak dibandingkan sebelumnya,” ujar Jay.

“Dan saya ingin memberikan kembali kepada mereka. Misalnya, jika dia ingin melakukan sesuatu, pergilah ke suatu tempat. Beri tahu saya dan sebagainya. Namun, bagi mereka tidak. Ini cukup bagi kami,” tambah kapten Timnas Indonesia itu.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI