Suara.com - Momen penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, mengajak kompatriotnya, Nathan Tjoe-A-On, untuk melakukan ibadah Sholat.
Momen ini terjadi saat Ragnar Oratmangoen dan Nathan Tjoe-A-On tengah melakukan perjalanan bersama dan transit di bandara Dubai, Uni Emirat Arab.
Saat keduanya tengah mengunjungi sebuah toko di bandara, sayup-sayup terdengar suara Adzan yang menggema di sekitar bandara.
Tak ayal, Ragnar Oratmangoen tengah duduk bersantai, ia mengarahkan kamera ke Nathan Tjoe-A-On yang berjalan di depannya dan mengajaknya untuk Sholat.
Baca Juga: PSSI: Belum Ada Rencana Naturalisasi Jordy Wehrmann untuk Timnas Indonesia
“(Ayo) waktunya Sholat bro,” kata Ragnar terhadap Nathan.
Sontak ajakan itu disambut tawa renyah dari Ragnar dan juga disambut senyum oleh Nathan yang sedang berjalan di depannya.
Bukan tanpa alasan Nathan memilih tersenyum. Pasalnya, bek berusia 22 tahun itu memiliki keyakinan yang berbeda dengan Ragnar.
Ragnar sendiri diketahui telah menjadi Mualaf dan memeluk agama Islam, sedangkan Nathan disebut-sebut memeluk agama Katholik.
Meski menganut keyakinan yang berbeda, baik Ragnar dan Nathan tak menunjukkan sikap berbeda dan menghargai satu sama lain.
Baca Juga: Pengamat Sebut Indonesia Harus Lakukan Ini Jika Ingin Menang Lawan Filipina
Alhasil ajakan Sholat dari Ragnar ke Nathan itu disinyalir hanyalah gurauan, sehingga disambut senyuman oleh bek milik Swansea City tersebut.
Sementara itu, Ragnar Oratmangoen sendiri menjadi satu-satunya pemain keturunan di Timnas Indonesia yang memeluk agama Islam.
Mayoritas para pemain keturunan yang membela Timnas Indonesia disinyalir memeluk agama Kristen ataupun Katholik.
Ragnar memutuskan menjadi Mualaf saat usianya menginjak 15 tahun, di mana teman-temannya sering mengajaknya ke Masjid dan mengajarkannya soal Islam.
“Teman-teman saya saat itu membawa saya ke Masjid, mereka mengajari saya soal Tuhan dan agama, dan bagaimana agama itu membantu kehidupan Anda,” kata Ragnar.
“Itu menyentuh hati saya dan membuat saya mengambil keputusan menjadi Muslim. (Menjadi Mualaf) sejak saat berusia 15 tahun,” tambahnya.
Penyerang milik FCV Dender itu bahkan dikenal sebagai pemain religius dan kerap menunjukkan dirinya menjalankan ibadah Islam.
Sebagai contoh adalah saat Ragnar menunaikan Sholat saat hendak diambil sumpah menjadi WNI, kemudian menjalankan ibadah Haji saat Timnas Indonesia bertandang ke Arab Saudi.
Tak hanya melaksanakan ibadah wajib dalam Islam, Ragnar juga menjalankan Sunnah seperti minum sambil duduk dan memelihara janggutnya.
(Felix Indra Jaya)