Suara.com - Lama tak diketahui rimbanya setelah perselisihan dengan Shin Tae-yong, bek Timnas Indonesia, Elkan Baggott, ternyata tingginya naik.
Satu fakta menarik perihal Elkan Baggott usai lebih dari satu tahun tidak bermain untuk Timnas Indonesia karena prahara dengan Shin Tae-yong.
Kali terakhir Elkan Baggott bermain untuk skuad Garuda tercatat pada Januari 2024 di Piala Asia 2023, tepatnya saat melawan Australia.
Baggott juga absen di laga melawan Vietnam pada Maret 2024, hingga puncaknya dikabarkan menolak panggilan berlaga di playoff Olimpiade 2024.
Baca Juga: Wajib Dicontoh! Eks Kapten Timnas Indonesia Dapat Hadiah TV Karena Taat Bayar PBB
Sejak saat itu hingga kini, Baggott belum lagi dipanggil memperkuat Timnas Indonesia oleh Shin Tae-yong.
Pemain berusia 22 tahun itu masih bermain di Liga Inggris, tepatnya bersama Blackpool di kasta ketiga kompetisi sepak bola Negeri Britania Raya.
Pemilik 22 caps bersama skuad Garuda dengan dua golnya itu sebenarnya diharapkan bisa kembali memperkuat tim nasional.
Akan tetapi, prahara dengan Shin Tae-yong masih juga belum terselesaikan, bahkan di saat Baggott mengalami kenaikkan tinggi badan.
Ya, salah satu pemain idola banyak fan Timnas Indonesia itu bertambah tinggi, terhitung dari sejak ia diperkenalkan PSSI lewat laman resmi mereka.
Baca Juga: Soal Elkan Baggott Dipanggil Timnas Indonesia, PSSI: Urusan Pelatih
Hingga kini Baggott bertambah tinggi dua sentimeter, di laman PSSI tertulis tinggi badan sang pemain 194 cm.
Sementara di laman resmi Transfermarkt, tinggi Elkan tercatat 196 cm, setidaknya itu menjadi salah satu kabar baik dari sang pemain.
Lantas kapan Elkan Baggott kembali memperkuat timnas lagi? hal ini sempat dijawab Arya Sinulingga selaku Exco PSSI.
Menurut Arya, kapan Baggott kembali dipanggil memperkuat timnas lagi tergantung pelatih Shin Tae-yong.
Perihal menyediakan pemain, PSSI mengaku akan semaksimal mungkin, tetapi jika ada yang berselisih, itu berada di kuasa federasi.
"Ada Elkan Baggott, tergantung pelatih. Tetapi mereka tersedia. PSSI menyediakan pemain, silakan ambil yang mau Anda pilih. Kalau Baggott, betul-betul pelatih."
"Ada yang bilang begini 'coba kalau ada masalah damaikan' waduh, saya rasa mengurus sepak bola, ini bukan damai atau tidak damai atau yang lainnya. Itu urusan pelatih."
"Kami juga kadang-kadang bingung. Damaikan-damaikan, damaikan yang bagaimana? Ini soal pilihan pelatih."
"Kadang-kadang kami bilang sayang banget tidak terpakai padahal tersedia. Semua harus melihat objektif. Kami berusaha objektif tapi semua tergantung pelatih," kata Arya Sinulingga.
Kontributor: Eko