Suara.com - Penyerang Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta, enggan mengikuti gaya Elkan Baggott yang mematikan kolom komentar di media sosialnya agar tak mendapat hujatan dari netizen.
Hal ini diungkapkan penyerang Persis Solo tersebut saat berbincang-bincang dengan Riphan Pradipta dan Mamat Alkatiri di kanal YouTube Sport77 Official.
Dalam bincang-bincang itu, Ramadhan Sananta mengaku mendapat komentar miring dari netizen karena tidak melakukan Pressing saat menghadapi Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 lalu.
Komentar-komentar miring itu membuatnya gerah. Pasalnya, penyerang berusia 22 tahun itu melakukan Pressing sepanjang laga.
“Itu pas lawan Uzbek saya dibilang saya ga nge-press lah, saya ga ini lah. Saya nge-press, sampai mau mati saya nge-press,” kata Sananta.
“GPS saya 8 ribu lebih, mau 9 ribu dari menit 70, 75, 53, 70 berapa itu saya nge-press. Dibilang pula saya tidak nge-press, tidak nge-press dari mana itu, saya sprint,” lanjutnya.
Pengakuan ini kemudian ditanggapi oleh Mamat Alkatiri yang menyebut agar Sananta mematikan kolom komentar seperti halnya Elkan Baggott.
“Saya ga mau lah, sekelas Elkan (Baggott),” kata Sananta yang juga disambut tawa dari dirinya dan Mamat Alkatiri.
Sananta menyebut dirinya enggan mengikuti jejak Elkan Baggott mematikan kolom komentar karena dirinya enggan menanggapi komentar-komentar negatif dari netizen.
Baca Juga: Ketua Umum PSSI: Alasan Elkan Baggott Manusiawi
Meski begitu, komentar-komentar dari netizen yang mampir di media sosialnya terkadang membuat eks penyerang PSM Makassar itu tersentuh.