Suara.com - Pertemuan Timnas Indonesia vs Vietnam di Piala AFF 2024 bakal menjadi reuni perseteruan antaran Shin Tae-yong dengan Kim Sang-sik.
Pertandingan kedua tim dijadwalkan berlangsung pada Minggu (15/12/2024) malam WIB. Indonesia bakal menjadi tamu Vietnam di Phu Tho Stadium. Laga ini diprediksi menjadi pertemuan paling sengit di Grup B Piala AFF 2024.
Selain karena tim dengan kekuatan materi pemain yang mumpuni, pertemuan antara Shin Tae-yong dengan Kim Sang-sik juga bisa jadi faktor yang bikin laga makin panas.
Pasalnya, kedua tokoh sepak bola asal Korea Selatan itu pernah punya perseteruan di masa lalu, sekaligus reuni antara mantan pelatih dan pemain.
Baca Juga: STY Jelang Vietnam vs Timnas Indonesia: Itu Hal yang Mustahil...
Ya, Kim Sang-sik sempat jadi anak latih Shin Tae-yong saat juru taktik 52 tahun itu menukangi klub K League, Seongnam Ilhwa Chunma pada 2008 silam.
Saat itu, Shin Tae-yong yang merupakan legenda dari Seongnam mendapat tugas untuk menjadi pelatih di klub tersebut. STY pun langsung membuat gebrakan.
Salah satunya dengan mengandalkan para pemain muda di Seongnam sehingga para pemain senior mulai tersisihkan. Nah, Kim Sang-sik di tahun 2008 merupakan salah satu pemain senior di Seongnam.
Shin Tae-yong sebetulnya datang sebagai caretaker pada Desember 2008, tapi ia memutuskan untuk membangun tim dengan pemain muda.
Keputusan itu nyatanya tidak menyenangkan semua pihak, termasuk Kim Sang-sik, yang akhirnya memutuskan hengkang dari Seongnam pada Januari 2009 ke Jeonbuk Hyundai Motors.
Baca Juga: Jelang Vietnam vs Timnas Indonesia, STY Kasih Kode Garuda Bisa Babak Belur?
Sebelum pindah, Kim sempat marah dan mengkritik Shin Tae-yong serta Seongnam habis-habisan.
Bagi Kim, tersingkir dari skuad utama Seongnam Ilhwa Chunma memang menyakitkan. Apalagi, dirinya saat itu juga berstatus manajer sekaligus pemain.
Posisinya sebagai manajer digantikan oleh Shin Tae-yong yang sempat jadi rekannya di Seongnam dalam periode 1999 hingga 2005. Setelahnya, statusnya sebagai pemain juga harus terdepak dan terpaksa pindah klub.
Kontributor: Aditia Rijki