Rafael Struick Bikin Bingung, Statistiknya Tak Mencerminkan Striker, Kok Bisa?

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 11 Desember 2024 | 16:00 WIB
Rafael Struick Bikin Bingung, Statistiknya Tak Mencerminkan Striker, Kok Bisa?
Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick saat menghadapi Myanmar dalam matchday pertama Grup B Piala AFF 2024 di Yangon, Myanmar, Senin (9/12/2024) malam WIB. [Dok. Timnas Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rafael Struick tampil menonjol di matchday pertama Grup B Piala AFF 2024, meski hanya bermain 45 menit. Namun yang menarik, dirinya mencatatkan statistik yang tak mencerminkannya sebagai penyerang. Kok bisa?

Penyerang Brisbane Roar itu baru diturunkan pelatih Shin Tae-yong di babak kedua. Kehadirannya membuat lini serang Timnas Indonesia lebih hidup.

Pada akhirnya, Garuda berhasil menang tipis 1-0 atas Myanmar di Yangon, Senin (9/12/2024), lewat gol bunuh diri kiper lawan hasil dari sepakan keras Asnawi Mangkualam di babak kedua.

Struick, yang bermain 45 menit, nyatanya tidak hanya memberi kontribusi pada penyerangan Timnas Indonesia. Lebih dari itu, dia ternyata memperlihatkan aspek bertahan yang tak kalah baiknya.

Baca Juga: Senior Ragnar Oratmangoen Ikut Marah Lihat Aksi Kasar Myanmar: Mungkin Mereka...

Rafael Struick Pemain dengan Tekel Terbanyak

Rafael Struick tampil pada awal babak kedua saat melawan Myanmar, menggantikan Zanadin Fariz di lini tengah.

Meskipun bermain sebagai penyerang, Struick tidak mencetak gol atau assist.

Namun, ia menjadi pemain dengan tekel terbanyak, sejajar dengan bek Muhammad Ferarri dan William Weidersjoe (Thailand) dengan 3 tekel.

Statistik ini menarik karena Struick, sebagai penyerang, turut aktif dalam pertahanan.

Baca Juga: Justin Hubner dan Ivar Jenner Susul Timnas Indonesia ke Piala AFF 2024? PSSI: Ya, Komunikasi...

Dia tidak hanya berada di kotak penalti, tetapi juga muncul di sisi sayap dan terlibat dalam proses build-up dan serangan balik.

Struick berkontribusi dalam proses gol Indonesia, membatasi ruang gerak kiper dan pemain lawan saat Pratama Arhan melepaskan lemparan ke dalam.

Tugasnya mirip dengan peran Ben White di Arsenal dalam situasi bola mati.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI