Suara.com - Penyerang Brisbane Roar, Rafael Struick akhirnya merasakan atmosfer Piala AFF bersama Timnas Indonesia. Di laga debutnya, dia diduga kaget dan bingung dengan level turnamen Asia Tenggara ini.
Rafael Struick menjadi satu dari tujuh pemain abroad yang bisa memenuhi panggilan pelatih Shin Tae-yong untuk Piala AFF 2024.
Dia baru tiba di Yangon, Myanmar pada Minggu (8/12/2024), tetapi langsung diberi kesempatan untuk menjalani debut di laga ini sehari setelahnya.
Struick tidak tampil sebagai starter saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Myanmar dalam matchday pertama Grup B, Senin (9/12/2024). Dia baru tampil di awal babak kedua menggantikan Arkhan Kaka.
Baca Juga: Pelatih Myanmar: Cadangan Timnas Indonesia Lebih Bagus
Sebelum tampil, ekspresi Struick di bangku cadangan pun jadi sorotan. Pasalnya, warganet merasa sang pemain terlihat kaget dan heran dengan kualitas turnamen ini.
Di babak pertama, para pemain Myanmar beberapa kali tampil kasar. Salah satunya bahkan bisa dianggap provokatif ketika bek Myanmar, Hein Phyo Win sengaja menendang bola yang mengenai kepala Marselino Ferdinan.
Dalam potongan video yang tersebar di media sosial salah satunya X, ekspresi Struick beberapa kali tertangkap kamera. Dia terlihat tersenyum tetapi warganet menilai itu merupakan bentuk dari rasa bingung sang pemain.
"Rafael Struick: “oh ternyata rasanya gini AFF"," tulis akun X @hiburandimedsos.
Warganet pun menimpali unggahan video tersebut. Mayoritas menilai Struick memang benar-benar kaget dengan kualitas Piala AFF yang banyak dikatakan warganet sebagai turnamen level antar kampung (tarkam).
Baca Juga: Australia Gelar Karpet Merah untuk Timnas Indonesia: Siapkan Stadion Megah
"Rafael: Turnamen apa ini?" kata warganet.
"Rafael: Oh ternyata gini liga tarkam yang dibilang orang-orang," tulis salah seorang warganet.
"Hahaha wajahnya. Kata Rafa mending di klub deh gue walau kalah mulu," ujar lainnya.
Struick dianggap menjadi salah satu kunci kemenangan Timnas Indonesia atas Myanmar. Garuda diketahui menang 1-0 berkat gol yang tercipta di babak kedua setelah Struick, Asnawi Mangkualam dan Victor Dethan dimainkan.
Kehadiran Struick membuat serangan Timnas Indonesia yang begitu tumpul di babak pertama, berangsur-angsur menajam. Dia bahkan hampir mencetak gol andai sepakan kerasnya di kotak penalti tak ditepis kiper lawan.