Infografis
Suara.com - Kehadiran pemain keturunan Belanda di Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir tunjukkan tren positif.
Maarten Paes, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Ragnar Oratmangoen, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Ivar Jenner, Rafael Struick, hingga yang terbaru Eliano Reijnders , Mees Hilgers serta Kevin Diks membuat Garuda begitu disegani.
Timnas Indonesia yang diperkuat para pemain diaspora ini mempunyai kans untuk menciptakan sejarah tampil di Piala Dunia.
Namun di sisi lain, kehadiran para pemain keturunan Indonesia sempat munculkan pro kontra. Tidak hanya di dalam negeri Indonesia, di Belanda sejumlah pihak ikut buka suara mengenai fenomena ini.
Baca Juga: Pelatih Myanmar: Timnas Indonesia Tidak Bawa Pemain Terbaik, tapi...
Tom Jenner, eks pelatih Sparta Rotterdam U-13 dan ADO Den Haag mengatakan bahwa para pemain berdarah Belanda yang bela Timnas Indonesia itu punya ambisi untuk tampil di Piala Dunia.
"Bermain sepak bola di negara itu adalah petualangan besar bagi mereka," kata ayah dari striker Julian Jenner itu seperti dilansir dari AD.NL
"Mereka tahu bahwa suatu hari nanti Piala Dunia mungkin sudah di depan mata mereka dan mereka memilih negara yang masyarakatnya sangat bergairah pada sepak bola," sambung Ton.
Namun dalam pernyataan selanjutnya, Ton menduga pemain-pemain keturunan Belanda itu masih kepikiran untuk bisa membela tim Orange.
"Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak ini memilih Indonesia pada usia yang relatif muda, padahal secara diam-diam mereka mungkin juga memikirkan membela tim nasional Belanda," ucapnya.
Baca Juga: Tiga Pemain Persija Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Kans Juara Selalu Ada
Ton Jenner bilang tidak bisa dipungkiri jika Indonesia adalah negara yang memiliki gairah begitu besar dengan sepak bola.
"Anda tidak akan percaya apa yang Anda lihat di sana. 80.000 suporter bernyanyi sekuat tenaga selama 90 menit pertandingan,"
"Para pemain itu disembah di sana. Mereka layaknya seorang bintang film sekarang," ungkap pria yang sempat menjadi pelatih teknik di tim Bayer Leverkusen U-18 itu.
