Suara.com - Bek andalan Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On, ternyata memiliki satu hal yang jarang ia kuasai di lapangan: eksekusi penalti. Fakta ini diungkapkan oleh rekannya, Ramadhan Sananta, yang turut berbagi cerita mengenai situasi unik ini.
Dalam sebuah sesi wawancara di kanal YouTube Sport77 Official, Ramadhan Sananta mengisahkan bahwa Nathan sempat menolak menjadi penendang penalti saat Indonesia menghadapi Korea Selatan di babak perempatfinal Piala Asia U-23 2024.
Meskipun Nathan Tjoe-A-On dikenal sebagai eksekutor andal dalam bola mati, ia merasa kurang percaya diri untuk mengambil tanggung jawab sebagai penendang penalti.
Ramadhan Sananta menjelaskan bahwa Nathan Tjoe-A-On kerap menghindari momen penalti, mengaku tidak mahir dalam situasi tersebut.
Baca Juga: Jay Idzes Bawa Kabar Buruk: Gol Bunuh Diri dari...
Sikap ini mengejutkan karena di turnamen yang sama, Nathan sering ditunjuk untuk mengeksekusi sepak pojok dan tendangan bebas tidak langsung.
“Nathan Tjoe-A-On memang ga mau Setiap mau penalti, dia ga mau ambil. (Lalu) Nathan dikeluarkan (dari daftar eksekutor) karena dia memang ga siap,” kata Ramadhan Sananta.
Namun, ketika tim harus menghadapi drama adu penalti, Nathan dengan tegas menyatakan ketidaksiapannya.
Keputusan Nathan menolak kesempatan itu menuai apresiasi.
Banyak yang memuji kesadaran dirinya terhadap keterbatasannya, sehingga ia memilih mengutamakan kepentingan tim dibanding memaksakan diri.
Baca Juga: Ole Romeny Bikin Malu Thom Haye
Timnas Indonesia U-23 pun akhirnya berhasil memenangkan adu penalti yang menegangkan dengan skor 11-10 dan melaju ke semifinal.
Meski demikian, kemampuan Nathan sebagai eksekutor bola mati tetap tidak diragukan.
Dalam sepuluh penampilannya bersama Timnas Indonesia senior, ia mencatatkan tiga assist, salah satunya berasal dari tendangan bebas yang menghasilkan gol Rizky Ridho saat laga melawan Filipina pada Juni 2024.
Nathan Tjoe-A-On membuktikan bahwa seorang pemain profesional tak hanya diukur dari kemampuannya di setiap aspek permainan, tetapi juga dari kejujurannya dalam menilai diri sendiri dan mengambil keputusan demi kepentingan tim.