Suara.com - Banyak pemain Timnas Indonesia yang pernah Abroad di Liga Jepang atau J.League dalam satu dekade terakhir. Lalu siapa pemain yang paling miskin menit bermain?
Belakangan muncul rumor bahwa salah satu penggawa Timnas Indonesia, Rizky Ridho, menjadi buruan klub Liga Jepang atau J.League, yakni FC Tokyo.
Kabar ini mengudara seiring adanya laporan dari akun Twitter @FctokyoEn, di mana bek berusia 23 tahun itu menjadi salah satu target tim berjuluk The Gas Men itu.
“FC Tokyo tertarik pada bek tengah timnas Indonesia Rizky Ridho, Sei Muroya dari Hannover, dan Timy Thiele dari tim divisi tiga Jerman Energie Cottbus,” cuit akun @FctokyoEn.
Baca Juga: Adu Kuat 3 Klub Eropa Mau Beli Mees Hilgers, Wani Piro?
Karena adanya rumor ini, bek milik Persija Jakarta itu bisa saja meneruskan kiprah para pemain Timnas Indonesia yang lebih dulu berkarier di negeri Sakura.
Dalam satu dekade terakhir, ada empat penggawa Timnas Indonesia yang berkarier di J.League 1 maupun J.League 2, yakni Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, Pratama Arhan, dan Justin Hubner.
Namun kiprah empat penggawa Timnas Indonesia itu di Liga Jepang tak berjalan mulus. Hal ini yang membuat pendukung skuad Garuda meminta Rizky Ridho menolak tawaran bermain di FC Tokyo.
Pasalnya empat penggawa Timnas Indonesia yang berkarier di Liga Jepang itu tak banyak mendapat menit bermain bersama klubnya.
Dari empat pemain Timnas Indonesia yang sudah berkarier di Liga Jepang, kira-kira siapa pemain yang paling miskin menit bermain?
Baca Juga: Pratama Arhan Bongkar Lawan Mengerikan di Piala AFF 2024, Faktanya Tak Terduga!
1. Stefano Lilipaly
Stefano Lilipaly merupakan pemain keturunan di Timnas Indonesia yang pernah berkarier di Liga Jepang bersama Hokkaido Consadole Sapporo.
Pemain yang kini membela Borneo FC ini bergabung Hokkaido Consadole Sapporo pada Maret 2014 dan bertahan hingga Desember 2014 atau selama hampir 9 bulan.
Sayangnya selama 9 bulan di Jepang, Lilipaly jarang mendapat menit bermain dan tercatat hanya tampil sekali saja dengan bermain selama 90 menit di ajang Emperor’s Cup.
2. Justin Hubner
Berlabel pengggawa Wolverhampton Wanderers U-21, Justin Hubner diprediksi akan menjadi andalan di Jepang saat dipinjam oleh Cerezo Osaka pada Maret lalu.
Dikutip dari Transfermarket, namun apa daya, bek berusia 21 tahun itu hanya menjadi pesakitan dan tampil sebanyak 8 kali, dengan hanya 2 kali menjadi starter selama 4 bulan.
Jumlah ini terbilang banyak. Tapi jika dilihat menit bermainnya, Justin Hubner hanya tampil selama 190 menit saja bersama Cerezo Osaka.
3. Pratama Arhan
Sebelum Justin Hubner, ada Pratama Arhan yang lebih dulu berkarier di Liga Jepang. Hanya saja, bek berusia 22 tahun itu bermain di kasta kedua atau J.League 2 bersama Tokyo Verdy.
Nasibnya pun hampir serupa dengan Lilipaly dan Justin Hubner. Selama 1,5 tahun lebih bermain di Tokyo Verdy, Arhan jarang mendapat kesempatan tampil.
Tercatat di transfermarket, Arhan tampil sebanyak 4 kali bagi Tokyo Verdy dengan 2 kali menjadi starter di Emperor’s Cup dan mencatatkan hanya 255 menit bermain saja.
4. Irfan Bachdim
Dibanding kompatriotnya, Irfan Bachdim menjadi pemain Timnas Indonesia paling ‘sukses’ di Jepang dalam satu dekade terakhir.
Tercatat sejak mendarat di Jepang pada Januari 2014, Bachdim berkarier di Jepang selama 3 tahun atau hingga 2017 dengan membela dua klub, Ventforet Kofu dan Hokkaido Consadole Sapporo.
Tercatat di Transfermarket, sayangnya selama 3 musim di Jepang, Bachdim tercatat hanya bermain sebanyak 12 kali bersama dua klub itu dengan total 2 kali menjadi starter dan bermain selama 298 menit saja.
(Felix Indra Jaya)