Suara.com - Aksi kekerasan dan kerusuhan suporter seakan tak bisa dilepaskan dari sepak bola Indonesia.
Terbaru, oknum suporter Persijap Jepara bentrok dengan warga di Kabupaten Kudus usai menyaksikan pertandingan Liga 2 2024/2025.
Selain dari suporter sendiri, tak jarang masyarakat umum hingga pemain menjadi korban. Salah satu kisah miris itu pernah dialami pemain Persebaya Surabaya, Nurkiman.
Insiden itu terjadi usai Persebaya dijamu Persema Malang dalam pertandingan Liga Indonesia di Stadion Gajayana, Malang, 26 Desember 1995.
Baca Juga: Aksi Brutal Suporter Persijap Jepara Pecah di Kudus, Satu Warga Terluka Parah
Saat itu, Nurkiman jadi salah satu andalan tim Bajul Ijo dan sukses meriah satu poin usai kedua tim bermain imbang 1-1.
Diunggah ulang akun Instagram @kitabonek yang dilansir Suara.com, Kamis (5/12/2024), sepulang dari Stadion Gajayana, Malang, mata kiri Nurkiman terkena pecahan kaca.
Bus yang dinaiki pemain Persebaya diserang oktum suporter Persema Malang dan kaca di sebelah tempat duduk Nurkiman pecah lalu mengenai matanya.
Saat itu, Nurkiman duduk di pinggir atau dekat dengan kaca bus, ia bersebelahan dengan Mursyid Effendi.
Setelah peristiwa itu, pandangan Nurkiman terganggu. Dia pun gantung sepatu saat usianya baru 22 tahun.
Baca Juga: Ragnar Oratmangoen: Suporter Timnas Indonesia Kini Siap Mati...
Nurkiman tak ingin peristiwa tragis yang dialaminya itu terulang kembali. Nurkiman tidak ingin ada lagi yang menjadi korban rivalitas suporter. Nurkiman mengirim pesan agar suporter bisa menjaga keindahan sepak bola.