Piala Soeratin: Sumber PSSI Cari Talenta Muda di Tengah Gempuran Naturalisasi

Selasa, 03 Desember 2024 | 13:56 WIB
Piala Soeratin: Sumber PSSI Cari Talenta Muda di Tengah Gempuran Naturalisasi
Piala Soeratin. (Dok. ASIOP).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rony Paslah, Ricky Yacobi, Charis Yulianto, Aji Santoso dan Imran Nahumarury salah satunya. Pemain-pemain yang kini menjadi andalan di timnya masing-masing seperti Febri Hariyadi, Gian Zola, Gunawan Dwi Cahyo, dan masih banyak lagi juga muncul dari Piala Soeratin.

Pemain kesayangan Shin Tae-yong sekarang di Timnas Indonesia yaitu Egy Maulana Vikri pun lahir dari Piala Soeratin. Penggawa Dewa United itu ikut serta pada edisi 2016 bersama Persab Brebes.

Saat itu, Egy membawa Persab menjadi kampiun. Eks pemain Lechia Gdansk ini juga menjadi top skor Piala Soeratin 2016 dengan koleksi 22 gol. Catatan itu membuat Egy terpilih sebagai pemain terbaik.

Piala Soeratin Cara PSSI Hilangkan Program Naturalisasi

Jika digelar rutin dan serius, bukan tak mungkin Piala Soeratin akan menjadi sumber pesepak bola berbakat Timnas Indonesia. Tentu hal ini bisa menghilangkan program naturalisasi PSSI.

Meski memang naturalisasi sah-sah saja dilakukan karena PSSI melakukan hal tersebut untuk pemain yang punya darah Indonesia. Terbukti, skuad Garuda kini memiliki prestasi yang membanggakan dari cara tersebut.

Timnas Indonesia punya kans tampil di Piala Dunia 2026. Sebagian besar penggawa tim Merah Putih adalah barisan naturalisasi yang dilakukan PSSI.

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali pernah bicara bahwa naturalisasi adalah program jangka pendek PSSI. Ada program panjang yaitu pembinaan usia muda berjenjang dari mulai U-13, U-15, dan U-17.

Tentu saja Piala Soeratin masuk di dalamnya. Termasuk juga Elit Pro Academy yang secara khusus melibatkan tim-tim profesional Tanah Air.

Baca Juga: Shin Tae-yong Jengkel ke PSSI: Saya Tak Habis Pikir, Kenapa Mereka Begitu

"Naturalisasi ini adalah program jangka pendek kita. Jangka panjang tetap harus berharap pada pembinaan kita," kata Amali awal tahun lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI