Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho, bakal menghadapi sejumlah kerugian besar apabila memutuskan untuk menerima pinangan klub asal Jepang, FC Tokyo, yang dikabarkan tengah mengincarnya.
Dari rumor yang berkembang, Rizky Ridho disebut sedang menjadi target buruan klub J1 League, FC Tokyo. Kabar itu pertama kali diungkapkan akun X @FCTokyoWatch yang dilansir Suara.com, Minggu (1/12/2024).
"FC Tokyo tertarik pada bek tengah timnas Indonesia Rizky Ridho, Sei Muroya dari Hannover, dan CF Timy Thiele dari tim divisi tiga Jerman Energie Cottbus," tulis unggahan akun X @FCTokyoEn tersebut.
Tentu saja, ada beberapa pertimbangan yang mesti dihitung-hitung Ridho. Berikut Suara.com menyajikan sejumlah ulasan kerugian yang bisa ditanggung oleh Rizky Ridho apabila memutuskan bergabung dengan FC Tokyo.
Baca Juga: Pratama Arhan Pakai Jersey Tim Lain saat Gabung TC Timnas Indonesia, Bukan Suwon FC
1. Persaingan Edan
Salah satu tantangan besar yang bakal dihadapi Rizky Ridho apabila memutuskan bergabung dengan FC Tokyo ialah persaingan gila-gilaan yang harus dilalui untuk bisa mendapatkan kesempatan bermain di Jepang.
Pasalnya, saat ini FC Tokyo memiliki tujuh pemain di posisi bek tengah, mulai dari Yasuki Kimoto, Kanta Doi, Masato Morishige, Teppei Oka, Renta Higashi, Shuto Nagano, hingga bek asal Brasil, Henrique Trevisan.
Tentu saja, Ridho harus berjuang habis-habisan karena harus bersaing dengan tujuh pemain di posisi bek tengah ini hanya untuk mendapatkan kesempatan bermain.
2. Nasib Arhan dan Hubner
Baca Juga: Kabar Abroad: 5 Pemain Timnas Indonesia Makin Miris, Kevin Diks Bersinar Terang
Klub asal Jepang memang sangat tidak ramah dengan pemain asal Indonesia. Setidaknya, hal itulah yang dirasakan oleh Pratama Arhan dan Justin Hubner. Keduanya jadi korban rekrutan klub Jepang dan begitu merana.
Pratama Arhan, misalnya, hanya menjadi cadangan mati klub kasta kedua, Tokyo Verdy. Sementara itu, Justin Hubner hanya jadi penghangat bangku cadangan klub kasta tertinggi, Cerezo Osaka.
Menghitung peluang dua pemain Timnas Indonesia tersebut, Ridho sebaiknya mempertimbangkan kembali jika mendapatkan tawaran dari FC Tokyo.
3. Cuma Jadi Alat Marketing
Kehadiran Rizky Ridho memang diduga besar oleh netizen hanya dijadikan sebagai alat marketing semata. Jika melihat stok bek tengahnya, sangat ganjil jika mereka malah merekrut pemain baru di posisi yang sama.
Akhirnya, publik menduga jika Rizky Ridho direkrut karena efek besar yang bisa didapatkan FC Tokyo. Mereka tentu mendapatkan paparan eksposur andaikan mendatangkan pemain 23 tahun tersebut.
Inilah yang mesti dijadikan dasar pertimbangan juga. Sebab, rata-rata klub luar negeri yang merekrut pemain Indonesia memiliki maksud seperti itu.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie