Suara.com - Pemain keturunan, Mees Hilgers, mengaku tak pernah menyesali pilihannya. Apakah hal ini berkaitan dnegan keputusannya membela Timnas Indonesia?
Mees Hilgers menjadi salah satu pemain keturunan di Timnas Indonesia yang punya nama besar di kancah sepak bola Eropa.
Usianya yang masih muda dan penampilannya yang konsisten bersama FC Twente membuat nama bek berusia 23 tahun itu digadang-gadang sebagai salah satu bek top di Belanda.
Tak mengherankan jika dalam perjalanannya, Mees Hilgers disebut-sebut dilirik Timnas Belanda ataupun menjadi incaran klub-klub top Eropa.
Baca Juga: Calvin Verdonk Bongkar Sosok Ayahnya: Saya Dibesarkan dengan Ibu
Namun di tengah performanya yang menanjak, Mees Hilgers mengambil keputusan besar dengan menerima ajakan naturalisasi Timnas Indonesia pada September lalu.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, terlebih usianya yang masih muda dan konsistensi penampilannya membuatnya diyakini bisa menembus Timnas Belanda.
Terlepas dari keputusannya membela Timnas Indonesia, baru-baru ini Mees Hilgers diwawancarai oleh media Belanda, Voetbal International.
Dalam wawancaranya, bek keturunan Manado ini menyebut bahwa dirinya tak pernah menyesali pilihannya. Apakah ini berkaitan dengan keputusannya membela Timnas Indonesia?
Tak Menyesal karena Apa?
Baca Juga: Rizky Ridho Jangan Percaya Klub Jepang, Pratama Arhan Sudah Jadi 'Korban'
Dalam wawancaranya bersama Voetbal International, Mees Hilgers membahas banyak hal. Salah satunya adalah soal pilihan dalam kariernya.
Pilihan dalam kariernya yang dimaksud bukanlah soal membela Timnas Indonesia, melainkan saat dirinya memutuskan bertahan di FC Twente di tengah adanya godaan yang datang dari Feyenoord.
Sejak menembus tim utama dan menjadi starter di FC Twente, Mees Hilgers beberapa kali didekati oleh banyak klub, termasuk Feyenoord.
Namun sayangnya ia menolak tawaran yang datang dan memutuskan bertahan di FC Twente, kendati Feyenoord mendominasi Eredivisie dan menjadi juara pada musim lalu.
“Anda tak pernah tahu bagaimana sesuatu bisa berjalan berbeda, tapi saya tak pernah menyesali pilihan saya (menolak Feyenoord),” kata Hilgers, dikutip dari Twente Insite.
Bagi Hilgers, FC Twente adalah klub besar kendati lama tak merengkuh gelar juara. Ia pun bahagia tinggal di Kota Enschede.
“Saya bersyukur saya bisa bermain untuk FC Twente, sebuah klub besar dengan pendukung masif di sekitar (Enschede) dan saya masih berkembang di sini. Alasan yang cukup bagi saya untuk tidak berpikir: ‘Bagaimana kalau (bergabung Feyenoord)?,” lanjutnya.
Di sisi lain, Hilgers justru mengungkapkan rasa bangganya membela Timnas Indonesia ke media Belanda, Voetbal International.
Baginya, bertanding bersama Timnas Indonesia di Asia membawa perasaan bahagia untuknya.
Terlebih adanya dukungan masif dari suporter yang berbeda dengan apa yang ia rasakan di Belanda.
“Saya sangat bangga bermain untuk FC Twente. Tapi bermain untuk negara Anda (Indonesia), itu datang dengan perasaan berbeda, tekanan yang berbeda.”
“Dan kemudian saya masih akan debut di Indonesia (GBK), itu yang paling saya nantikan saat ini,” tambah Hilgers di situs resmi klubnya.
(Felix Indra Jaya)