Nyanyi Indonesia Raya, Usia Satoru Mochizuki Lebih Tua 6 Tahun dari Shin Tae-yong

Irwan Febri Suara.Com
Rabu, 27 November 2024 | 16:01 WIB
Nyanyi Indonesia Raya, Usia Satoru Mochizuki Lebih Tua 6 Tahun dari Shin Tae-yong
Tangkapan layar Momen Satoru Mochizuki bernyanyi Indonesia Raya (YouTube LAOFF)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nyanyi Indonesia Raya, Usia Satoru Mochizuki Lebih Tua 6 Tahun Tahun dari Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Putri Indonesia asal Jepang, Satoru Mochizuki, ramai tuai apresiasi usai bernyanyi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Momen ini terjadi ketika Timnas Putri Indonesia melawan Malaysia dalam matchday kedua Grup B Piala AFF Putri 2024 di Stadion New Laos National, Vientiane, Selasa (26/11/2024).

Dalam laga itu Timnas Putri Indonesia menang dengan skor 1-0. Gol tunggal Garuda Pertiwi dicetak oleh Claudia Scheunemann.

Baca Juga: Australia Tertimpa Kabar Buruk Jelang Lawan Timnas Indonesia, Batal Diperkuat Bomber Haus Gol

Di luar hasil pertandingan, ada momen menarik yang tersorot kamera, yakni aksi Satoru Mochizuki yang dengan lantang menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Meski masih dengan bantuan kertas, usaha pelatih asal Jepang itu tetap menuai apresiasi dari publik.

Berapa Usia Satoru Mochizuki?

Pelatih Timnas Wanita Indonesia, Satoru Mochizuki. (pssi.org)
Pelatih Timnas Wanita Indonesia, Satoru Mochizuki. (pssi.org)

Satoru Mochizuki sudah berusia 60 tahun. Ia lebih tua enam tahun dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang berusia 54 tahun.

Walau sudah kepala enam, Satoru Mochizuki masih bersedia untuk belajar budaya negara lain, termasuk bahasa hingga lagu kebangsaan Indonesia.

Baca Juga: Apes Buat Shin Tae-yong! Kiper Timnas Indonesia Dilarang Bertanding

Ketika direkrut pada Februari 2024, Satoru Mochizuki memang menyatakan niatnya untuk belajar bahasa Indonesia sejak awal.

Di usia yang tidak lagi muda, ia selalu membawa buku percakapan dalam sehari-hari. Satoru Mochizuki juga membuat catatan-catatan agar dirinya mudah menngingat.

"Iya, saya membawa buku percakapan ini sehari-hari, untuk memudahkan belajar," kata Satoru, dilansir dari Antara.

Apa yang ditunjukkan Satoru Mochizuki pun menunjukkan bahwa usia tidak menjadi halangan untuk belajar budaya baru. Dalam waktu sembilan bulan, aksinya dalam laga saat melawan Malaysia adalah salah satu bukti kemajuan belajarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI