Suara.com - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menjadi sorotan bukan hanya karena hasil imbang dramatis 3-3 melawan Feyenoord di Liga Champions, tetapi juga karena luka-luka yang terlihat di wajahnya saat wawancara usai pertandingan.
Guardiola mengungkapkan bahwa timnya saat ini dalam kondisi "rapuh" setelah kehilangan kemenangan yang seharusnya sudah di tangan.
Dalam laga yang berlangsung sengit, Manchester City sempat unggul nyaman 3-0 atas Feyenoord. Erling Haaland mencetak dua gol, sementara satu gol lainnya datang dari tendangan voli yang terdefleksi oleh Ilkay Gundogan.
Hingga menit ke-75, City tampak siap mengakhiri tren lima kekalahan beruntun mereka.
Baca Juga: Akui Man City Sedang Rapuh, Pep Guardiola Optimis Pertahankan Gelar Juara?
Namun, kesalahan individu mulai muncul. Josko Gvardiol melakukan blunder yang memberi peluang Anis Hadj Moussa untuk mencetak gol pertama Feyenoord. Tidak lama kemudian, Santiago Gimenez memperkecil selisih menjadi 3-2.
Puncaknya terjadi ketika kiper Ederson membuat keputusan ceroboh dengan keluar dari sarangnya, gagal mengantisipasi bola, yang kemudian dimanfaatkan Igor Paixao untuk mengirim umpan silang.
David Hancko menuntaskannya dengan sundulan yang menyamakan kedudukan, membuat Manchester City kehilangan kemenangan yang sudah di depan mata.
Dalam wawancara pasca-pertandingan bersama Amazon Prime Sport, Guardiola tidak menutupi kekecewaannya. Ia menyebut timnya rapuh dan membutuhkan kemenangan untuk memulihkan kepercayaan diri.
"Kami kalah di banyak pertandingan akhir-akhir ini. Kami rapuh, dan jelas kami membutuhkan kemenangan," ujar Guardiola.
Baca Juga: Dilibas Tottenham Hotspur 4-0, Era Keemasan Manchester City Telah Berakhir?
Guardiola juga mengkritik kesalahan teknis yang berujung pada gol-gol Feyenoord. "Gol pertama tidak seharusnya terjadi, begitu juga gol kedua. Kami bermain baik, tapi tidak memenangkan pertandingan."
Sorotan lain dalam laga ini adalah luka-luka yang terlihat di wajah Guardiola saat sesi konferensi pers. Ketika ditanya mengenai hal tersebut, Guardiola dengan jujur menjelaskan, "Dengan jari saya sendiri, kuku saya, di sini [menunjuk ke hidungnya]."
Frustrasi Guardiola semakin terlihat ketika ia meninggalkan konferensi pers dengan pernyataan mengejutkan, "Saya ingin menyakiti diri sendiri."
Gestur Guardiola ini diduga mencerminkan tekanan besar yang ia rasakan, terutama setelah Feyenoord mencetak gol pertama. Saat itu, Guardiola tertangkap kamera memegangi kepalanya dalam waktu yang cukup lama, menunjukkan betapa stresnya ia dengan situasi timnya.
Hasil imbang melawan Feyenoord menambah daftar panjang masalah yang tengah dihadapi Manchester City. Kini, mereka enam laga beruntun tidak menang dengan lima sebelumnya selalu menderita kekalahan.