Suara.com - Media Vietnam tersinggung dengan ucapan Asnawi Mangkualam soal Timnas Indonesia yang kini bisa dengan mudah mengalahkan The Golden Warriors.
Asnawi Mangkualam menggerkan publik Vietnam dengan pernyataannya di depan fan sepak bola Thailand soal kekuatan Timnas Indonesia saat ini.
Secara khusus, hal ini menyinggung dampak pemain keturunan yang dinaturalisasi dan menjadi andalan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Kekuatan Timnas Indonesia diklaim mengalami kenaikan, dan hal itu sangat terlihat saat skuad Garuda mampu mengalahkan Vietnam dengan mudah.
Baca Juga: Dikalahkan Timnas Indonesia, Ketua SAFF: Kami Tidak Puas
Vietnam memang selalu menelan kekalahan saat bersua Timnas Indonesia sepanjang tahun 2024, mulai dari fase Grup Piala Asia 2023.
Hingga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Vietnam selalu kalah dengan rincian skor 0-1, 1-2 dan 0-3.
"Banyak pemain yang dinaturalisasi telah bergabung dengan Indonesia. Ini sangat bagus karena mereka dapat meningkatkan performa tim berkat kontribusi merek," ucap Asnawi Mangkualam.
"Dan hasil akhirnya, kami bisa menang melawan Vietnam. Sekarang kita bertemu Vietnam lebih mudah untuk menang daripada sebelumnya. Sebelumnya, kami belum pernah memenangkan. Ketika itu, sangat sulit untuk bertemu mereka setiap saat," imbuhnya.
Meski kenyataannya seperti itu, publik Vietnam lewat salah satu media lokalnya merasa tersinggung dengan ucapan Asnawi.
Baca Juga: Media Vietnam: Timnas Indonesia Pakai Kekuatan Muda, Tapi...
Media Vietnam, Soha.vn, langsung mengungkit riwayat kekalahan Timnas Indonesia dari Vietnam pasca semifinal Piala AFF 2016.
Soha.vn menyebut Timnas Indonesia lebih sering menelan kekalahan saat Vietnam masih dipimpin pelatih Park Hang-seo.
"Sejak kemenangan di babak semifinal Piala AFF 2016, Indonesia hanya mengenal hasil imbang dan kekalahan melawan Vietnam. Apalagi ada laga-laga mereka kalah telak seperti 0-4 dan 1-3 di kualifikasi Piala Dunia 2022," tulis Soha.vn.
"Di turnamen remaja, Indonesia juga kerap gantung kaos saat Vietnam dipimpin pelatih Park Hang-seo," tutup media itu.
Kontributor: Eko