Suara.com - Profil Borussia Monchengladbach, klub kasta teratas Liga Jerman atau Bundesliga yang dikabarkan akan jadi klub baru bek Timnas Indonesia, Kevin Diks.
Jagat sepak bola Tanah Air dihebohkan dengan rumor Kevin Diks yang jadi buruan teratas Borussia Monchengladbach pada bursa transfer musim dingin atau Januari 2025.
Rumor ini berhembus kencang usai jurnalis kenamaan asal Jerman, Florian Plettenberg, menyebut klub yang akrab disapa Gladbach itu memasukkan Kevin Diks dalam daftar targetnya.
Gladbach sendiri tengah mempertimbangkan opsi merekrut bek baru untuk memperkuat sektor pertahanannya, sehingga bek berusia 28 tahun tersebut menjadi targetnya.
Baca Juga: Alasan Fans Harus Pahami Miliano Jonathans Tak Prioritaskan Timnas Indonesia
Kevin Diks dinilai target yang tepat oleh klub berjuluk Die Fohlen itu karena situasi kontraknya bersama klubnya saat ini, FC Copenhagen.
Kontrak Kevin Diks bersama FC Copenhagen akan habis pada Juni 2025 mendatang.
Dengan kontrak yang tersisa hanya beberapa bulan saja, Gladbach yakin bisa mendapatkannya dengan murah.
Lantas, seperti apa kiprah Borussia Monchengladbach? Berikut profil klub yang jadi calon pelabuhan baru Kevin Diks.
Klub Legendaris Jerman yang Bergelimang Gelar
Baca Juga: AFF Cup 2024: Hokky Caraka Berpeluang Jadi Striker Utama Timnas Indonesia?
Borussia Monchengladbach merupakan salah satu klub legendaris di Jerman yang punya beragam prestasi di kancah domestik dan Eropa.
Gladbach sendiri berdiri pada 1 Agustus 1900 atau saat ini telah berusia 124 tahun.
Cikal bakal klub ini sendiri berasal dari 13 orang yang cabut dari sebuah asosiasi olahraga bernama TC Germania Gladbach.
Nama Borussia yang disematkan pada Monchengladbach tak lepas dari lokasinya yang terletak di Kerajaan Prusia, seperti halnya Borussia Dortmund.
Meski begitu, Gladbach bukanlah klub pertama di wilayah Monchengladbach.
Adapun klub pertama di wilayah tersebut adalah FC Monchengladbach yang berdiri pada 1894.
Perjalanan Gladbach sebagai klub terbilang unik. Pasalnya, klub ini melewati dua perang dunia dan juga sempat bermain di kompetisi buatan Partai Nazi atau Reich Ketiga.
Pasca Perang Dunia II, Gladbach mulai membentuk timnya kembali dan mulai melakoni kiprahnya di Liga Jerman dari tingkat regional.
Di era 50 an hingga 60 an, Gladbach mulai merasakan manisnya gelar di kompetisi resmi pasca menjuarai Piala Jerman Barat dan berlanjut memenangi Piala DFB Pokal.
Keberhasilan ini membawa Gladbach sempat tampil di Piala Winners Eropa pada musim 1960/1961 dan mulai mencoba masuk ke dalam jajaran klub DFB yang akan membentuk Bundesliga.
Nahas, Gladbach tak otomatis masuk ke dalam Bundesliga pada tahun 1963 karena kiprahnya dalam satu dekade terakhir dan membuat Die Fohlen bermain di kasta kedua atau Regionalliga Barat.
Meski harus memulai dari kasta kedua, Gladbach berhasil promosi ke Bundesliga pada tahun 1965 atau dua tahun sejak pembentukan kasta teratas Liga Jerman itu.
Dalam perjalannya, Gladbach menorehkan tinta emas di era 70 an dengan lima kali menjadi juara Bundesliga, yakni di musim 1969/1970, 1970/1971, 1974/1975, 1975/1976, dan 1976/1977.
Tak hanya jadi juara Bundesliga, Gladbach juga meraih gelar DFB pokal pada 1972/1973 dan menjuarai Piala UEFA atau Liga Europa pada 1974/1975 dan 1978/1979.
Usai menuai kesuksesan di era 70 an, Gladbach seakan kehabisan bensin pada era 80 an dan awal tahun 1990 an, termasuk saat degradasi pada tahun 1999.
Bahkan di musim 2006/20007, Gladbach juga terdegradasi dari Bundesliga. Beruntung semusim berselang mereka bisa kembali ke kasta teratas.
Kini, Gladbach mulai mengalami kebangkitan sejak memperingati hari jadi ke-110 pada 2010 lalu, dengan kerap finis di papan atas dan tampil di Liga Champions.
Di musim ini saja, Gladbach mampu menduduki peringkat keenam klasemen sementara Bundesliga 2024/2025 dan berpotensi menembus zona Liga Champions.
(Felix Indra Jaya)