Suara.com - Pipi kiri bek Timnas Indonesia, Jay Idzes seperti berdarah saat membela Venezia FC menjamu Lecce dalam lanjutan Serie A Liga Italia 2024/2025, Selasa (26/11/2024) dini hari WIB. Apa yang terjadi.
Jay Idzes kembali diturunkan sebagai starter dan bermain penuh oleh pelatih Eusebio Di Francesco dalam laga di Stadion Pierluigi Penzo, Venice.
Bek 24 tahun itu tampil solid di lini belakang dalam formasi 3-5-2 di mana dirinya mengisi pos bek tengah kanan.
Bahkan, Jay Idzes hampir membawa Venezia FC membuka keunggulan pada menit ke-37 andai sundulannya tidak membentur mistar gawang.
Baca Juga: Jay Idzes Cetak Gol Mati-matian Jauhi Juru Kunci di Laga Venezia vs Lecce?
Pada akhirnya, Venezia harus kalah dengan skor tipis 0-1 di mana Lecce yang tampil tertekan justru mampu mencetak gol pada menit ke-70 melalui Patrick Dorgu.
Di laga ini, selain performa yang dianggap impresif oleh media Italia Tutto Venezia Sport, terdapat satu hal lain yang membuat Jay Idzes jadi sorotan.
Ya, pipi kiri Jay Idzes seperti berdarah karena terlihat berwarna merah dengan beberapa bagiannya terlihat luntur ke bagian pipi bawah.
Namun jika diperhatikan, tidak hanya Jay Idzes yang pipi kirinya berwarna merah, tetapi seluruh pemain yang berada di lapangan.
Lalu apa alasan para pemain Venezia FC dan Lecce mengolesi cat merah di pipi kirinya? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Pelatih Jay Idzes: Dia Masih Lelah Setelah Bela Timnas
Menyitat berbagai sumber, soretan merah di pipi para pemain Serie A adalah simbol kampanye anti-kekerasan terhadap perempuan yang disebut Un Rosso Alle Violenza. Un Rosso Alle Violenza berarti "Kartu Merah Untuk Kekerasan".
Kampanye ini dilakukan oleh pemain, pelatih, dan pegiat sepak bola Liga Italia sejak 2018. Gerakan ini biasanya dilakukan pada bulan November.
Kampanye ini diinisiasi oleh asosiasi sepak bola Liga Serie A Italia, organisasi kemanusiaan Italia WeWorld Onlus, dan seluruh perangkat pertandingan.
Tanda merah dipilih sebagai lambang kartu merah untuk kekerasan. Para pemain juga dapat memberikan dukungan dengan meminta orang-orang terdekat mereka melakukan hal yang sama.